Berita

Foto/Net

Politik

PDIP: Ketum Golkar Mau Adu Domba Jokowi Dengan Megawati

SELASA, 26 JUNI 2018 | 20:26 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Pernyataan politik Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto soal sikap Presiden Joko Widodo di Pilgub Jawa Timur adalah pernyataan yang menyinggung perasaan dan mengarah pada upaya adu domba Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Jokowi.

Demikian ditegaskan Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah. Airlangga sebelumnya menyebut Jokowi mendukung Khofifah dalam Pilgub Jatim dengan alasan Khofifah mendukung Jokowi dalam Pilpres 2014 lalu. Menurut Airlangga, Jokowi bahkan mengatakan bahwa dalam memilih cagub tidak harus atas dasar kesamaan partai

Basarah menegaskan bahwa sikap Jokowi terhadap Pilgub Jatim setelah Puti Guntur Soekarno ditetapkan sebagai cawagub menggantikan Azwar Anas yang mengundurkan diri sudah sangat jelas. Sebagai Ketua Tim Pemenangan Pilgub Jatim, Basarah dan Puti Guntur Soekarno sudah dua kali dipanggil Jokowi secara khusus pada tanggal 13 Februari 2018 dan 14 Mei 2018.

"Dalam pertemuan tersebut Pak Jokowi memberikan ucapan selamat kepada Mbak Puti dan bahkan beliau memberikan arahan-arahan dan petunjuk cara untuk memenangkan pilgub Jawa Timur. Setelah pertemuan kami berdua dengan Pak Jokowi langsung ditindaklanjuti dukungan dari seluruh relawan-relawan Jokowi yang ada di Jawa Timur," kata Basarah beberapa saat lalu (Selasa, 26/6).

Dalam pembicaraan itu, sambung Basarah, Jokowi menjelaskan bahwa dia kecewa karena Khofifah meninggalkan jabatan Menteri Sosial sebelum berakhir masa jabatan dan secara tegas Jokowi menyatakan tidak pernah ada instruksi mendukung Khofifah.

Karenanya, kata dia, jelas bahwa pernyataan Airlangga yang mengatakan sikap Jokowi dalam memilih cagub tidak harus didasarkan atas persamaan partai adalah pernyataan yang memanas-manasi perasaan Megawati, apalagi Puti Guntur Soekarno adalah keponakan Mega dan cucu pertama Bung Karno.

"Demikian juga dengan pernyataan Airlangga yang mengatakan bahwa alasan Pak Jokowi mendukung Khofifah karena telah mendukung dalam Pilpres 2014 juga seakan-akan menafikan keberadaan PDI Perjuangan sebagai partai utama pengusung Jokowi pada pilpres 2014," ungkap Basarah.

Harusnya, tegas Basarah, jika loyal pada Jokowi, Airlangga harus menjaga suasana kondusif dan menjaga kekompakan  antar partai pendukung Jokowi terutama dengan Megawati sebagai ketum dan PDIP tempat Jokowi dibesarkan.

"Saya haqul yakin, Pak Jokowi adalah tokoh yang sangat menghormati Bung Karno, Bu Mega dan Pak Guntur Soekarno ayahnya Puti. Jadi tidak mungkin Jokowi tidak mendukung Puti dalam Pilgub Jawa Timur. Oleh karena itu seharusnya Airlangga meminta penjelasan ulang kepada Jokowi tentang siapa sebenarnya yang beliau dukung," demikian Basarah.[dem]

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Minta Maaf, Dirut Pertamina: Ini Tanggung Jawab Saya

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:37

Perempuan Bangsa PKB Bantu Korban Banjir di Bekasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:33

Perang Tarif Kian Panas, Volkswagen PHK Ribuan Karyawan

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:25

Kabar Baik, Paus Fransiskus Tidak Lagi Terkena Serangan Pneumonia Ganda

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Pertamina: Harga Avtur Turun, Diskon Pelita Air, Promo Hotel

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Rumah Diobok-obok KPK: Apakah Ini Ujung Karier Ridwan Kamil?

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:12

Tenaga Ahli Heri Gunawan Hingga Pegawai Bank BJB Dipanggil KPK

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:06

KPK: Ridwan Kamil Masih Berstatus Saksi

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:47

Raja Adil: Disembah atau Disanggah?

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:45

Buntut Efisiensi Trump, Departemen Pendidikan PHK 1.300 Staf

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:41

Selengkapnya