Bakal calon presiden, Prabowo Subianto, semakin sering mengeluarkan pernyataan yang tidak didukung data dan fakta.
Penilaian itu diungkapkan politikus Partai Hanura, Inas Zubir, lewat pesan elektronik kepada redaksi.
Menurut Ketua Fraksi Hanura DPR RI itu, pernyataan-pernyataan Prabowo belakangan ini menggambarkan kemerosotan kapabilitasnya sebagai calon presiden yang akan diusung Partai Gerindra.
"Padahal Prabowo sempat dinobatkan sebagai negarawan pada saat Pilpres 2009, tapi kemudian menurun di saat Pilpres 2014. Dan menjelang Pilpres 2019 ini dapat dikatakan sudah tidak ada lagi jejak-jejak seorang negarawan dalam penampilan Prabowo akhir-akhir ini," ujar Inas.
Inas mengamati kemunculan tagar #2019PrabowoNyungsep di media sosial sebagai gambaran dari pendukung Prabowo yang mulai pesimis terhadap kesiapan dan kemampuan eks Danjen Kopassus itu memenangkan pertempuran Pilpres 2019.
"Apalagi ada berbagai rumor yang mengatakan bahwa Prabowo sudah tidak lagi memiliki uang untuk membiayai ambisinya untuk maju di 2019," lanjut Inas.
Di sisi lain, sambung Inas, ada juga kalangan yang meyakini Prabowo hanya pura-pura bokek. Akhirnya Prabowo meminta masyarakat, terutama kader-kader Gerindra, untuk menyumbangkan uang demi memenuhi ambisinya menjadi presiden.
"Hal-hal tersebut di atas dinilai oleh sebagian besar pengamat politik sebagai titik nadir kejayaan Prabowo yang akan berbalik arah menyungsepkan ambisinya di tahun 2019," ucap Inas.
[ald]