Berita

Foto: RMOL

Politik

Aktivis 98: Tindakan Radikal Sering Disalahartikan Pemerintahan Jokowi

SELASA, 26 JUNI 2018 | 03:49 WIB | LAPORAN:

. Pemerintah seharusnya memberikan ruang bagi warga negaranya untuk berserikat dan berkumpul dengan bebas. Apalagi, hal itu juga diatur dalam pasal 28 UUD 1945.

Begitu dikatakan aktivis 98, Edysa Girsang dalam jumpa pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat (Senin, 25/6).

Aktivis 98 ini sadar tindakan radikal sering disalahartikan oleh pemerintahan Jokowi-JK.


Radikal yang dimaksud adalah berfikir, bertindak, sesuai dengan kebutuhan bersama demi tercapainya tujuan yang diinginkan.

Eky menjelaskan, para aktivis sudah bergerak secara radikal dengan berjalan kaki dari kampus ke kampus sejak era reformasi karena pada saat itu belum ada teknologi gadget.

"Kalau, komunikasi yang sulit kami semakin radikal, kami semakin militan maka jalan kaki satu-satunya cara untuk kami jalin komunikasi antar kampus," jelasnya.

Eky juga mendorong agar anak-anak muda jaman sekarang untuk berfikir kritis demi masa depan yang lebih baik, dengan cara berkumpul antar mahasiswa lintas kampus.

"Karena proses kita berbangsa dan bernegara bangsa ini jelas selalu lahir dan dimotori oleh anak-anak muda dan  itu adalah anak-anak muda yang berfikir kritis, berfikir radikal, dan melakukan kegiatan yang radikal dengan kecerdasan-kecerdasan dijamannya maka kami sampaikan juga ini sebagai bentuk dari moral politik kami kepada generasi selanjutnya," tambah Girsang.

Tindakan radikal, lanjut dia, dapat diartikan baik dengan cara memberikan saran dan berpendapat dengan lantang kepada pemerintah berdasarkan data yang ada, sehingga dapat berguna bagi kehidupan di masa mendatang

"Pada adek-adek kami bahwa jangan pernah takut dan teruslah yakini bahwa kebenaran harus tegak di negeri ini," demikian Eky. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya