Berita

Net

Politik

Golkar Ingatkan Isu Ekonomi Jangan Dibawa Ke Politik

SENIN, 25 JUNI 2018 | 20:10 WIB | LAPORAN:

Partai Golkar mengingatkan agar isu-isu ekonomi nasional tidak dibawa ke ranah politik menjelang Pemilu 2019.


Terkait pernyataan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut utang Indonesia sudah pada taraf membahayakan karena mencapai Rp 9000 triliun.
 
"Biar tidak misleading kembalikan utang dalam bingkai ekonomi, jangan menjadi gorengan politik," kata Wakil Sekjen Golkar Sarmuji kepada wartawan, Senin (25/6).

Menurutnya, hal itu akan berdampak buruk bagi perekonomian negara. Misalnya, tidak ada investor mau menanam modal karena kegaduhan politik yang terjadi.
Menurutnya, hal itu akan berdampak buruk bagi perekonomian negara. Misalnya, tidak ada investor mau menanam modal karena kegaduhan politik yang terjadi.

"Nanti orang luar menilai dalam perspektif pengelolaan utang baik. Tapi secara politik, gaduh berlebihan yang bisa menjadi penyebab investasi enggan masuk," ujar Sarmuji.

Golkar melihat kritik yang disampaikan Prabowo sebagai upaya mengingatkan pemerintah. Namun, isu tersebut tidak perlu didramatisir.

"Sebagai usaha untuk mengingatkan supaya tetap waspada bagus saja, tetapi tidak perlu ada dramatisasi dengan memberi tambahan aksesoris yang berkesan mengerikan. Jika isu utang semata ekonomi, pembahasannya akan lebih jernih menyangkut dalil-dalil ekonomi dengan parameter yang lebih jelas dan terukur," papar Sarmuji.

Dia memastikan bahwa kondisi utang negara saat ini dikelola dengan baik. Di mana, rasio utang dengan produk domestik bruto (PDB) masih aman.

"Secara ekonomi utang kita terkelola dengan baik dengan rasio sekitar 29 persen dari PDB, jauh lebih rendah dari Malaysia yang di atas 50 persen. Rasio seperti itu dalam ukuran ekonomi masih dalam katagori aman. Demikian juga dengan utang swasta yang pada tahun 1997/1998 tidak tercatat sekarang terpantau dengan baik di bank sentral. Karena itu, tidak heran jika lembaga pemeringkat internasional menempatkan ekonomi Indonesia dalam katagori baik," demikian Sarmuji. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya