Pusat Kajian Opini Publik (Puskopi) menggelar polling untuk mengetahui pilihan masyarakat terhadap empat kandidat pasangan calon gubernur Jawa Barat.
Koordinator Data Polling Puskopi Andre Gunawan mengatakan, hasil survei mendapati bahwa saat ini baru ada 69,9 persen warga yang memperoleh surat undangan ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 27 Juni lusa.
"Jika sampai H-1 tidak mencapai 100 persen ada kemungkinan Pilkada Jawa Barat berpotensi kecurangan. Seharusnya H-7 sudah mencapai di angka 90 persen distribusi kartu suara," ujarnya kepada wartawan, Senin (25/6).
Andre menjelaskan, secara proporsional, peserta pooling tersebar sesuai jumlah besaran persentase DPT di setiap kabupaten/kota di Jabar. Survei juga mendapati adanya 33,9 persen dari 1769 responden yang akan memilih pasangan calon nomor urut tiga Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) jika pilkada digelar hari ini.
"Di urutan kedua, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mendapat penilaian sebanyak 29,3 persen, Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum 23,3 persen dan pasangan yang diusung PDI Perjuangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan hanya dipilih sebanyak 10,7 persen. Dan sisanya sebanyak 2.8 persen tidak menjawab," paparnya.
Kendati demikian, Andre mengingatkan pasangan Asyik tidak boleh lengah meski sudah dapat dipastikan bakal memenangkan pilgub.
"Tetap saja pasangan Asyik tidak boleh lengah, karena potensi kecurangan pilkada di Jawa Barat sangat dimungkinkan terjadi. Pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi Juga tidak boleh dianggap remeh karena masih selisih di bawah lima persen dengan pasangan Asyik," ujar Andre.
Sementara, pasangan Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum (Rindu) diprediksi akan sulit memenangi pertarungan. Pasalnya banyak isu tak sedap yang menerpa, seperti dugaan keterkaitan Ridwan Kamil saat menjabat ketua Bandung Creative City Forum (BCCF) dengan korupsi dana hibah Pemkot Bandung yang diberikan kepada BCCF pada 2012 sebesar Rp1,3 miliar.
"Ridwan Kamil juga terkena terpaan sebagai calon yang diusung oleh parpol yang mendukung penista agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok," kata Andre.
Pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) yang memiliki tingkat keterpilihan paling rendah juga akan menerima nasib sama seperti pasangan Rindu. Dikarenakan partai pengusung Hasanah pernah mengusung Ahok yang saat ini menjadi menjadi tahanan karena kasus penistaan agama.
"Dan Anton Charliyan Juga dikenal sebagai kapolda Jabar yang pernah menersangkakan Habib Rizieq. Tapi faktanya kasus Habib Rizieq saat ini sudah di SP3-kan," demikian Andre.
Survei yang dilakukan Puskopi melibatkan 1769 warga Jabar yang memiliki hak pilih pada 17-23 Juni. Dengan metode multistage random sampling, survei mendapati tingkat kesalahan sebesar plus minus 2,33 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
[wah]