Berita

Net

Politik

Klaim Pengamat, Sulit Menyaingi Pasangan Asyik

SENIN, 25 JUNI 2018 | 16:39 WIB | LAPORAN:

Ketergantungan terhadap tokoh populer tanpa didukung mesin partai yang kuat dalam memenangkan Pemilihan Gubernur Jawa Barat tidak akan berdampak pada pemilih.

Menurut pengamat politik Jajat Nurjaman, Pilkada DKI Jakarta dan Banten adalah bukti hancurnya stigma tokoh populer adalah kunci kemenangan.

"Tokoh populer tanpa didukung mesin partai yang kuat tidak akan berarti layaknya kapal tanpa kru, sebaliknya jika mesin partainya berjalan dengan baik itulah yang akan menentukan kemenangan di Jawa Barat. Sebagai provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak di Indonesia, saya kira pertarungan politik Jabar akan berbeda dengan pilkada di tempat lain karena Jabar adalah kunci sebagai modal mengadapi Pemilu 2019 yang akan datang," tuturnya kepada wartawan, Senin (25/6).


Jajat menjelaskan, dari empat pasangan calon yang maju dalam Pilgub Jabar yang secara jelas didukung oleh mesin partai kuat hanya tiga yaitu pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) yang diusung PDI Perjuangan, Sudrajat-Syaikhu (Asyik) oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi oleh Partai Golkar dan Partai Demokrat.
Dengan bekal pengalaman dua kali menang di Jabar menjadi bukti jika mesin PKS paling efektif. Ditambah koalisi dengan Gerindra yang juga dikenal mempunyai mesin partai yang militan akan sangat sulit disaingi partai lain.

"Calon kepala daerah populer bukanlah jaminan akan memenangkan Pilkada Jabar dengan mudah, berbeda dengan dukungan kepada calon. Sebaliknya suara Jabar justru ditentukan oleh ketokohan seperti alim ulama, mengingat sudah banyaknya tokoh ulama yang mulai turun gunung dan ikut berkampanye. Siapapun calon yang paling banyak mendapat dukungan dari para tokoh ulama jabar dialah yang akan menjadi pemenang," papar Jajat yang juga direktur eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID). [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya