Berita

Foto/Net

Bisnis

AP II Siapkan Dana 11 T Bangun Terminal 4 Soetta

Rogoh Kocek Sendiri
SENIN, 25 JUNI 2018 | 08:34 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Rencana penambahan kapasitas dengan membangun Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) diperkirakan bakal menelan dana Rp 11 triliun. PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai pengelola mengaku sanggup membiayai pembangunan dengan merogoh kocek sendiri.


Direktur Utama Angka­sa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin menjelaskan, untuk penambahan kapasitas Bandara Soetta memang membutuhkan dana yang besar. Namun saat ini dia memandang belum me­mutuskan untuk menjalin kerja sama dengan pihak lain untuk membiayai proyek tersebut.

Artinya, dalam pengerjaan nanti tidak menutup kemungki­nan AP II akan mengembangkan terminal 4 dengan merogoh kocek sendiri. "Kalau dibilang mampu (pendanaan internal), ya kami mampu," katanya saat di Bandara Soetta, Tangerang, akhir pekan kemarin.

Jika nantinya benar-benar harus menyediakan Rp 11 triliun, Awaluddin mengaku perusahaan­nya tak kesulitan. Ini lantaran rasio utang terhadap modal (Debt to Equity Ratio/DER) yang masih sebesar 0,5 kali sehingga ada ruang bagi perusahaan untuk mendapatkan pembiayaan.
Jika nantinya benar-benar harus menyediakan Rp 11 triliun, Awaluddin mengaku perusahaan­nya tak kesulitan. Ini lantaran rasio utang terhadap modal (Debt to Equity Ratio/DER) yang masih sebesar 0,5 kali sehingga ada ruang bagi perusahaan untuk mendapatkan pembiayaan.

"Tapi kami belum membi­carakan funding khusus, apakah nanti kami juga akan merilis obligasi seperti sebelumnya, kami belum merencanakan hal tersebut," ungkap dia.

Menurutnya, kepastian menda­patkan pendanaan bersama mitra atau tidak, masih akan diputus­kan setelah tahap awal penger­jaan yaitu merampungkan desain. Saat ini perusahaan masih perlu merampungkan tiga desain dasar bandara, yakni desain konsep, desain dasar, dan desain detail. "Rencananya, tiga desain ini bisa rampung pada 2019," ujarnya.

Dia kembali menegaskan, su­dah ada perusahaan yang mem­beri pernyataan ketertarikan (Letter of Interest/LoI) untuk membangun terminal 4. Adapun, kerja sama yang dimaksud adalah kemitraan strategis, di mana calon mitra tentu berkontribusi sebagian besar pendanaan proyek tersebut. Perusahaan yang dimaksud ialah koorporasi sektor maskapai, perusahaan konstruksi, dan peru­sahaan pengelola bandara.

"Seperti yang disampaikan Presiden, pembangunan ini harus business to business, peran pemerintah diminimalkan, kami lihat peluang kerja sama sangat terbuka," jelas Awaluddin.

Keputusan memilih mitra ataupun tidak, muncul setelah perusahaan merampungkan tiga desain dasar bandara yang kemu­dian bisa rampung awal 2019.

Awaluddin mengatakan, ada opsi bahwa terminal 4 diperun­tukkan bagi penerbangan ber­biaya rendah (low cost carrier), terminal full-service, atau full cost terminal.

Setelah dilanjutkan penyelesa­ian detail engineering design (DED), Awaluddin menuturkan dokumen tender pun kemudian akan dituntaskan. "Nah DED kami akan selesaikan mudah-mudahan sampai dengan kuartal 3-2019. Setelah itu, kita masuk ke persia­pan lain seperti penyiapan lahan dan sebagainya," paparnya.

Luas Terminal 4 hampir sama dengan Terminal 3 Bandara So­etta. Terminal 3 memiliki luas lahan 400 ribu meter persegi. Sedangkan Terminal 4 akan dibangun dengan luas lahan 390 ribu meter persegi.

Sekadar informasi, terminal 4 Soetta akan dimulai konstruksi pada pertengahan 2020. "Seh­ingga kalau lancar pada semester 1 Tahun 2020 kita sudah bisa persiapan untuk pergerakan pembangunannya,"  ungkapnya.

Pembangunan terminal ini untuk mengantisipasi jumlah pengunjung yang diperkirakan mencapai 100 juta orang per tahun pada Tahun 2025. Presi­den Joko Widodo juga sudah menginstruksikan AP II dan Kementerian Perhubungan un­tuk merealisasikan proyek ini. Jokowi juga membebaskan AP II untuk memilih mitra di dalam proses pengembangannya.

"Saya sudah perintahkan ke­pada Menteri Perhubungan dan Direktur Utama AP II untuk menyiapkan terminal yang ke­empat. Kalau terminal ini tidak juga segera dipersiapkan nanti Indonesia akan kedodoran lagi," jelas Jokowi beberapa waktu lalu. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya