Berita

Karyono Wibowo/Net

Politik

TNI-Polri Jangan Menodai Demokrasi!

JUMAT, 22 JUNI 2018 | 17:38 WIB | LAPORAN: SORAYA NOVIKA

Sebagai institusi negara, TNI dan Polri harus jelas dalam menjaga dan mengawal marwah demokrasi. Termasuk, dalam mengawal jalannya proses politik, seperti Pilkada, Pileg dan Pilpres 2019 mendatang.

Hal itu dikatakan peneliti senior dari Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo dalam diskusi bertajuk 'Netralitas TNI-Polri Jadi Sorotan' di Resto Bumbu Desa, Jakarta Pusat (Jumat, 22/6).

Menurutnya, jika kedua institusi negara itu tidak istiqomah menjaga netralitas, maka konflik vertikal dan horizontal akan terjadi di Indonesia.


Karyono mencontohkan, selalu ada saja pasangan calon dalam pilkada yang berlatar belakang Polri maupun TNI.

Di Kalimantan Timur, ada calon Wakil Gubernur  yang berlatar belakang Polri, sementara Maluku, cagubnya berlatar belakang Polri.

"Kemudian di Sumatera Utara juga ada calon gubernur yang berlatar belakang TNI, dan bahkan di Jawa Barat ada juga Calon Gubernur yang berlatar belakang TNI dan Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur berlatar belakang Polri, di mana TNI dan Polri ini berhadap-hadapan di sana," jelas dia.

"Kalau dalam satu daerah, masing-masing paslon yang berlatar belakang TNI maupun Polri tadi menggunakan aparaturnya apa yang terjadi? Bahaya kan? Bisa terjadi konflik vertikal maupun horizontal, masyarakat bisa khawatir," imbuh Karyono.

Di sisi lain, netralitas TNI-Polri tersebut juga diuji dalam Pilpres 2019 mendatang. Harapannya, Pilpres bisa bersih dari keterlibatan TNI maupun Polri.

"Kalau hal ini (Keterlibatan TNI-Polri) dibiarkan dan berujung pada Pilpres 2019 mendatang, ini mengerikan menurut saya, bisa mengancam demokrasi, kecenderungan untuk menggunakan institusi dan aparaturnya untuk mendukung. Jadi ini tidak boleh dibiarkan, keduanya harus sama-sama bertanggung jawab mengawal demokrasi agar tidak ternodai," pungkasnya. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya