Pemerintah bakal mengebut proses pembangunan landasan pacu (runway) ketiga dan terminal 4 Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Hal tersebut didasari terus tingginya pertumbuhan trafik penerbangan dan aktivitas masyarakat, mencapai 9 persen per tahun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, peningÂkatan kapasitas penerbangan di Bandara Soetta ini adalah hal yang wajar dilakukan seiring adanya pertumbuhan aktivitas tersebut. Apalagi, hingga saat ini Soetta masih menjadi bandara yang paling sibuk di Indonesia.
"Karena itu, pembangunan kedua infrstruktur penunjang aktivitas penerbangan ini akan terus kita kebut. Tapi bukan cuma di Soetta saja, airport baru dan terminal baru di daerah lain juga akan kita bangun. Karena pertumbuhan aktivitas di bandara saat ini sudah sangat cepat sekaÂli," kata Jokowi saat meninjau proyek pembangunan landasan ancang atau taxiway dan landasan pacu (runway) ketiga di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, kemarin.
Bekas Gubernur DKI Jakarta itu yakin, dengan adanya kedua infrastruktur ini pertumbuhan aktivitas penerbangan dapat ditekan. Sebab, setelah pembanÂgunan runaway ketiga rampung dikerjakan Juni tahun depan, jumlah pesawat yang lepas lanÂdas per jam akan meningkat.
"Sekarang ini Bandara Soetta hanya bisa melayani 81 take off landing tiap jam. Tapi dengan adanya runway ketiga, bisa sampai 120 tiap jam atau loncat hampir 50 persen," ujarnya.
Jokowi mengungkapkan, saat ini,setiap hendak lepas landas (take off) di Bandara Soekarno Hatta, pesawat perlu menunggu atau mengantre sekitar 20-30 menit di bandara tersebut. KarÂena itu, pembangunan east-cross taxiway dan runway di bandara dinilainya adalah hal yang tepat untuk direalisasikan.
"Untuk parallels taxiway kita harap bisa selesai pada akhir Desember 2018 untuk paralel, dan runway ketiga di utara seÂlesai kurang lebih Juni 2019. Pokoknya akan terus kita kejar agar bisa selesai tepat waktu. Tapi yang jelas, proses pembangunan runaway ini sudah berjalan, dan pembebasan (lahan) sudah selesai 70 persen," tuturnya.
Sementara terkait proses pemÂbangunan terminal 4 di Bandara Soetta, Jokowi menjelaskan, sudah pada tahap penyiapan. Dan rencananya, proyek yang baru akan mulai dikerjakan Tahun 2020 ini akan menelan anggaran sebesar Rp 11 triliun.
"Pembangunan terminal ini karena jumlah penumpang di bandara terus meningkat. AngÂgaran yang diperlukan kurang lebih Rp 11 triliun. Tapi ini masih perkiraan lho ya, karena masih dalam proses detail enÂgineering, desain. Tapi begitu direncanakan, desain langsung dikerjakan. Perkiraan dimulai 2020," paparnya.
Alih Fungsi Lapangan Golf Menurut Jokowi, terminal empat akan berdiri di atas bekas CengkarÂeng Golf Club. "Di mantan lapanÂgan golf nantinya," ujar Jokowi. Jokowi mengupayakan menggarap terminal 4 dengan menggandeng swasta. Namun ia menyerahkan sepenuhnya kepada AP II.
"Ya kita berusaha di dalam seÂtiap pembangunan selalu mengÂgandeng privat sektor. Dari sekÂtor swasta. Tapi ya terserah ini bussiness to bussiness Angkasa Pura II dengan siapa. Terserah Angkasa Pura II," imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, tahun ini perseroan akan menyelesaikan desain dasar (basic design). Kemudian akan menyelesaikan
detail engineerÂing design (DED) sebagai syarat dokumen tender.
"Penyelesaian DED bakal ramÂpung paling lambat Juni 2019. Sehingga, tender akan dilakukan pada kuartal IV 2019," ujarnya.
Dia lalu mengungkapkan, luas Terminal 4 nantinya akan hampir sama dengan Terminal 3 saat ini. Di mana, jika Terminal tiga luas lahannya 400 ribu m2, Terminal empat akan berdiri di atas lahan 390 ribu m2.
"Untuk pembangunan TermiÂnal 4 tidak ada pembebasan laÂhan. Ini karena, lahannya sudah dikuasi perseroan," ujarnya.
Di samping itu, AwaluÂdin mengatakan, pihaknya akan berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya dari sektor pelayanan kereta banÂdara. Yaitu dengan menambah tiga rangkaian kereta layang (skytrain) baru akan tiba di Bandara Soekarno Hatta (SoÂetta) pada September 2018.
"Dengan tambahan baru itu, waktu tunggu penumpang jadi lebih singkat, dan penumpang tak perlu terlalu lama menunggu untuk menggunakan skytrain. Jadi kalau sekarang headway-nya masih 11- 13 menit, nanti dengan tambahan kereta baru ini headway jadi 3-5 menit saja," katanya. ***