Lingkungan akademik Universitas Bung Karno memperingati hari wafatnya Proklamator Kemerdekaan, Ir. Soekarno atau Bung Karno, yang ke 48 tahun.
Dari pantauan Kantor Berita Politik RMOL, sejak pukul 14.00 WIB, sudah ada ratusan orang hadir di dalam Aula Dr Ir Soekarno kampus UBK, Jalan Kimia, Jakarta Pusat, Kamis (21/6).
Masing-masing dari mereka nampak duduk bersila dengan rapi sembari menenteng sebuah buku Yasin.
Hadir disitu Ketua Dewan Pendiri UBK, Rachmawati Soekarnoputri, dan Rektor UBK, Soenarto Sardiatmadja.
Di situ, Rachmawati terlihat berulang kali mengusap air matanya dengan tisu. Putri Bung Karno ini menangis sembari menundukkan kepala.
Saat berita ini dilaporkan, acara baru saja dimulai dengan mendengarkan laporan dari Rektor UBK, Soenarto Sardiatmadja.
Acara akan diisi dengan yasin dan tahlil, sambutan dari Rachmawati Soekarnoputri dan laporan dari Rektor UBK, Soenarto Sardiatmadja.
Haul Bung Karno awalnya diprakarsai oleh keluarga Proklamator itu di Blitar bersama Rachmawati Soekarnoputri.
Di tahun 1980-an, haul BK dilaksanakan oleh Yayasan Pendidikan Soekarno di bawah pimpinan Rachmawati bekerjasama dengan jajaran Nahdlatul Ulama di bawah pimpinan Mahbub Junaedi yang kemudian juga melibatkan Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang.
Presiden pertama RI, Soekarno, wafat pada 21 Juni 1970 dalam usia 69 tahun. Pejuang kemerdekaan dan penggali Pancasila itu meninggalkan dunia dalam keadaan kesepian dalam isolasi rezim militer Orde Baru, tiga tahun setelah SI MPRS bulan Maret 1967 menjungkalkannya dari kursi presiden.
Di ujung usianya, Bung Karno dikurung di Wisma Yaso, Jakarta, yang kini menjadi Museum Satria Mandala, Jalan Gatot Subroto. Selama diisolasi, ia dilarang terlibat politik, bacaaannya dibatasi dan dirawat secara tidak layak.
Keluarga dan kawan-kawannya seperjuangan, termasuk Bung Hatta, sering dipersulit hanya untuk menjenguk Bung Karno. Adalah Rachmawati, putri Bung Karno yang paling sering menjenguk ayahnya selama diisolasi di Wisma Yaso.
[ald]
