Berita

Jaya Suprana

Jaya Suprana

Berpihak Kepada Perjuangan Bangsa Palestina

RABU, 20 JUNI 2018 | 10:05 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

KUNJUNGAN Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Yahya Cholil Staquf, ke Israel untuk menghadiri konferensi tahunan Global American Jewish Committee Forum di Yerusalem serta menjadi pembicara dengan topik ‘Shifting the Geopolitical Calculus: From Conflict to Cooperation’ di Universitas Tel Aviv, memicu pro-kontra.

Caqdas

Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Mahmud Syaltout, mendengarkan langsung rekaman percakapan Yahya Staquf dengan perwakilan AJC, Rabi David Rosen.


“Saya mencoba memahami pesan dalam video berdurasi 14:36 tersebut, dengan menggunakan CAQDAS (Computer Assisted Qualitative Data Analysis), dengan melakukan coding semua kata-kata kunci (keywords) wawancara tersebut dengan software MAXQDA,” demikian penjelasan Mahmud yang diberitakan VIVA.

Dari analisis terhadap persentasi kata kuci yang digunakan Yahya dapat disimpulkan bahwa  percakapan tersebut lebih banyak mengenang tokoh NU, sekaligus Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, alias Gus Dur (16,67 persen), kemudian disusul pembahasan mengenai agama (13,64 persen), rahmah (12,12 persen), hubungan Yahudi-Islam (10,61 persen), konflik (9,09 persen), dan seterusnya hingga perdamaian.

Namun, menurutnya, bila hanya ingin romantisme Gus Dur sampai jauh-jauh ke Israel juga ambigu. Apalagi, saat hubungan Indonesia-Israel sedang hangat-hangatnya pasca kejadian saling larang masuk warga negara.

Rahmah

“Saya akhirnya mencoba melakukan analisis wacana dengan melihat jejaring antarkata kunci yang muncul selama percakapan antara Gus Yahya dan Rabi David, dengan mengolah matrix code relations browsertranskrip percakapan dengan software Gephi,” ungkap Mahmud.

Menurut dia, dari situ terlihat kata kunci yang dipakai Gus Yahya untuk menyambungkan pesannya dengan audiensnya saat itu adalah Gus Dur.   

Dia menekankan, Gus Dur pernah hadir dalam acara serupa pada 16 tahun lalu di Washington DC, Amerika Serikat.

“Namun, sekali lagi bukan ini inti pesan Gus Yahya. Kata kunci tersebut hanya pembuka pintu masuk, sapaan. Gus Yahya mengadvokasi pentingnya untuk mengutamakan Rahmah (kasih sayang) sebagai lawan kata Dzalim (kebengisan),” demikian tutur Mahmud .

Ampera Palestina

Sebagai cantrik Gus Dur, saya menghargai pendapat Wasekjen Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Mahmud Syaltout serta menghargai karsa upaya sang anak muda zamanow melakukan analisa permasalahan dengan menggunakan daya teknologi komputer demi lebih mengetahui duduk permasalahan yang sebenarnya.

Apabila memang benar bahwa maksud-tujuan kunjungan Gus Yahya ke Israel adalah mengadvokasi pentingnya untuk mengutamakan Rahmah (Kasih-Sayang) yang merupakan lawan kata dari Dzalim (Kebengisan) maka sebagai warga Indonesia yang peduli atas Amanat Penderitaan Rakyat Palestina, saya mantap melanjutkan sikap keberpihakan terhadap perjuangan bangsa Palestina membebaskan diri dari belenggu angkara murka penindasan oleh kaum penindas.

Andai Tangan Tak Sempat Berjabat, Jika Raga Tak Sempat Bersua, Bila Ada Kata Membekas Luka, Semoga Pintu Maaf Masih Terbuka, Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir Batin

Penulis berupaya mewarisi pesan Gus Dur untuk senantiasa berpihak kepada kaum tertindas

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya