Berita

Ilustrasi/net

Bisnis

AP II Rencanakan Pengembangan Skytrain

SELASA, 19 JUNI 2018 | 07:13 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Lonjakan penumpang terjadi di 15 bandara yang dikelola Angkasa Pura II serentak selama masa mudik.

Para pemudik yang lebih memilih sarana transportasi udara melalui bandara-bandara Angkasa Pura II tahun ini lebih dimudahkan dengan adanya fasilitas-fasilitas baru, khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Sejak dioperasikan 17 September 2017 silam, kereta layang (skytrain) semakin diminati penumpang sebagai pilihan moda transportasi antarterminal di Soekarno-Hatta. Karena itu, Angkasa Pura II akan mengembangkan skytrain yang kini dapat mengangkut hingga 176 pax tiap perjalanan.

Skytrain sendiri merupakan moda transportasi tanpa awak dengan menggunakan sistem automated guideway transit yang pertama di Indonesia. Saat ini Bandara Internasional Soekarno-Hatta memiliki 3 trainset yang beroperasi dual track (track A dan B) dengan lintasan sepanjang 3.07 km. Kecepatan maksimalnya adalah 30 km/ jam, dengan headway 13 menit dan dwell time 1 menit.

Namun, pengoperasian skytrain saat ini masih bersifat manual, yaitu masih melibatkan awak pengemudi di dalamnya. Informasi ini disampaikan dalam keterangan pers yang dikirim Corporate Communication PT Angkasa Pura II (Persero), Belia Hapsarini.

President Director Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengungkapkan, jika dilihat dari kenaikan pergerakan penumpang dari tahun ke tahun serta kurang lebih sebanyak 80 persen mayoritas pengguna skytrain adalah penumpang, maka pihaknya akan melakukan pengembangan agar penumpang tidak perlu menunggu lama untuk mobilisasi antarterminal.

Beberapa hal yang akan dikembangkan dari skytrain di Soekarno-Hatta adalah rencana penambahan 3 trainset lagi di bulan september 2018 sehingga nantinya akan ada 6 trainset yang dapat mengangkut hingga 352 pax tiap perjalanan, lalu ada rencana pengotomatisan pengoperasian trainset tanpa awak.

Kecepatannya pun akan ditambah dari headway yang semula 13 menit terpangkas menjadi 6 menit, sehingga frekuensi kereta juga akan lebih banyak dari yang tersedia saat ini.

Sementara itu kondisi rute existing skytrain di Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah Terminal 1 – Stasiun Kereta Bandara-Terminal 2-Terminal 3 (pp). Rute ini akan diperpanjang menuju ke rencana pembangunan Terminal 4 di area Soewarna Golf dan ke area komersial sky city yang saat ini pun masih dalam rencana pembangunan.

Tidak hanya mengembangkan skytrain sendiri, Angkasa Pura II juga akan membangun dan menyediakan fasilitas pendukung dari kereta layang ini seperti sky bridge, lintasan, shelter, serta sistem dan persinyalan, yang merupakan hal fundamental dalam pengoperasian skytrain tersebut.

"Perkembangan pembangunan lintasan dan shelter tahap 1 sudah 100 persen. Sedangkan progres pengembangan sistem dan persinyalan otomatis hampir mencapai 100 persen. Dengan adanya rencana pengembangan sky train ini, minimum connecting time (MCT) yang diperlukan untuk berpindah antar terminal akan lebih efisien,” pungkas Awaluddin. [ald]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya