Berita

Nazib Faisal/Net

Wawancara

WAWANCARA

Nazib Faisal: Kami Tidak Temukan Lagi Jalan Rusak, Tapi Kalau Ada Gradag-grudug Sedikit Enggak Masalahlah

SENIN, 11 JUNI 2018 | 08:40 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Nazib Faisal mengklaim kon­disi jalur mudik tahun ini telah mencapai kemantapan rata-rata 90 persen. Artinya, hanya sedikit jalan yang tidak mulus untuk dilewati para pemudik, selebihnya jalan itu sudah san­gat nyaman untuk dilewati para pemudik. Berikut penuturan selengkapnya:

Bagaimana kondisi jalan yang akan dilewati oleh pe­mudik?

Kondisi jalan pada jalur mudik kali ini telah mencapai ke­mantapan rata-rata 90 persen. Maksudnya itu seperti saat melintas di tol Jagorawi. Saat ini total jalan tol panjangnya mencapai 760 km. Saat ini su­dah tembus Jakarta-Surabaya. Namun ruas tol tersebut masih dibagi menjadi dua tipe. Yakni, sepanjang 525 km bersifat op­erasional. Sisanya sepanjang 235 km sifatnya fungsional.

Apa itu maksud dari istilah operasional dan fungsional?

Apa itu maksud dari istilah operasional dan fungsional?
Operasional itu maksudnya sudah siap fungsinya, sudah bayar juga. Sedangkan kalau fungsional, belum terlalu ra­pi tapi sudah bisa digunakan. Khusus ruas tol Jakarta, Cipali, Brebes, sampai Pemalang, su­dah operasional. Namun dari Pemalang menuju Batang, masih fungsional.

Terus apa masih ditemukan jalan rusak atau berlubang di sepanjang jalur mudik?

Jadi kami pastikan di jalanan itu tidak ditemukan lagi jalan rusak, maksud dari jalan rusak itu lubangnya gede-gede, tapi kalau nanti ada gradag-grudug itu enggak masalah, tapi kami pastikan itu enggak ada.

Berapa ruas yang sudah diperbaiki menjelang mudik?

Untuk ruasnya saya kurang hafal. Tapi kemarin itu yang banyak lubang daerah Losari, Cirebon, Soekarno-Hatta Bandung, Pamanukan. Namun kan rusaknya jalan itu bukan karena Lebaran, namun pada prinsipnya jalan itu rusak. Kita sudah zero control, kita sudah cek kemarin. Tapi kalau misal­nya menemukan laporkan saja ke call centernya.

Kalau boleh dibanding antara jalan tol dan jalan ar­teri, lebih baik mana saat ini?

Kalau menurut saya dua-duanya juga menarik. Jadi jalan tol fungsional juga sudah memenuhi fungsi jalan untuk dilewati. Maksudnya jalan fungsional itu kan berfungsi, jadi memberikan kontribusi untuk bekerja. Jalan nasional itu bagus, namun jalan tol punya kelebihan, tentu­nya lebih pendek jaraknya dan menghindari pasar tumpah. Tapi saya prefer jalan nasional ya, kalau saya pribadi. Tetapi kan ada juga pribadi yang senang bila ada jalan baru. Tetapi dari kami (menilai) semuanya sudah bagus.

Sebenarnya untuk jalur mudik di Jawa itu dibagi da­lam berapa jalur sih?

Kita menyiapkan tiga lintasan mudik di Pulau Jawa. Yakni, lintas utara 1.300 kilometer (dari Merak, Banten, Banyuwangi). Kemudian, lintas tengah (Jakarta, Padalarang, Bandung, Kebumen, Yogya) sejauh 1.197 kilometer. Sedangkan untuk lin­tas selatan, atau pansela (pantai selatan) terbentang infrastruktur jalan sejauh 1.405 kilometer. Diharapkan dengan kehadiran pansela, secara ekonomi, bisa mengakselerasi roda ekonomi di kawasan selatan, dan memecah traffict. Sebab, kami khawatir dengan jalur tol sepanjang 700 km, semua masyarakat memakai tol. Padahal sebenarnya, lintas pansela dan juga lainnya tidak kalah bagus karena tercatat, ada 23 pantai.

Untuk kesiapan jalan fung­sional bagaimana?
Sudah semua, saya pikir sudah 99 persen, untuk jalan tol tinggal di Kalikuto saja. Jadi saya kita berpikirnya sudah 99 persen siap, jika kalikuto berfungsi, maka sudah 100 persen. Di sekitaran jembatan Kalikuto, tepatnya di dekat Waleri sedang melakukan decking system dan dipredik­sikan, penutupan struktur atas pada Senin depan. Semoga H-2 sudah bisa digunakan. Namun kita sudah menyiapkan opsi di sekitaran lokasi jembatan terse­but yakni, bagi pemudik yang sudah melakukan aktivitas esok, kami sudah menyiapkan opsi, yakni keluar ke kiri, Grinsing, 500 meter masuk lagi.

Selain Kalikuto, jembatan mana lagi yang sedang dalam proses perbaikan?

Jalan seperti itu juga sempat didapati di jalur Salatiga-Solo, khususnya di jembatan Kali Kenteng. Namun saat ini, jalan di jembatan Kali Kenteng sudah siap. Adapun di Sragen-Ngawi sudah sejauh 51 km yang fung­sional. Sedangkan di Wilangan-Kertosoni, sepanjang 30 km masih fungsional. Intinya, sudah bisa dikatakan bahwa tol trans Jawa sudah terwujud, tinggal finishing.

Itu semua tol trans Jawa, lantas bagaimana dengan kon­disi tol trans Sumatera?

Untuk di Pulau Sumatera, jalan tol sepanjang 240 km sudah fungsional, yakni Medan-Kualanamu-Tebingtinggi. Kemudian, Pelabuhan Belawan-Kualanamu juga sudah. Tapi kalau untuk jalan nasional sudah ready 100 persen. Kalau jalan nasional kan fokusnya bukan karena mau mudik ya, tapi itu bekerja setiap hari ya.

Oh ya, tahun lalu jalur tol fungsional Pemalang-Batang menjadi sorotan karena sangat berdebu, apakah tahun ini sudah membaik?
Itu (dulu) masih fungsional. Namun untuk saat ini lebih baik, kan kita tahu kalau tahun lalu berdebu ya sekarang kan sudah dipigmen, jadi tidak ada lagi viral seperti di Afrika. Kayaknya sudah tidak seperti tahun lalu. Sudah ada jaminan, kemarin juga sudah kami cek setelah diberikan pengerasan.

Apakah jalan akan dibuka sepanjang hari atau di waktu-waktu tertentu saja?
Memang untuk jam efektif itu yang menentukan dari pihak kepolisian ya, jadi kalau ke­polisian itu kan mahir melihat kemampuan pengemudi, aman atau tidak untuk dilewati. Kalau dari Kementerian PUPR sudah menginstrusikan kepada operator jalan tol itu agar siap 24 jam.

Kita ketahui bahwa pemerin­tah resmi menghentikan proyek di sepanjang jalan tol Jakarta-Cikampek, lalu apakah kebi­jakan tersebut akan membuat molor proyek tersebut?
Oh tidak. Kita hanya memas­tikan bahwa tahun depan proyek tersebut sudah selesai. Tahun depan itu sudah 2.000-3.000 girder yang dipasang, saat ini sudah 200-300-an girder.

Terakhir, seberapa besar optimisme Anda pada mudik tahun ini?
Saya tentu lebih optimistis dari tahun lalu. Tahun ini lebih baik. Karena sangat terasa ya perubahan itu terjadi sekarang ini. Saya rasa koordinasi, sinergi dari antar kementerian lembaga bukan hanya bicara formal ya itu sangat berasa ya. ***

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya