Berita

Foto/RMOL

Politik

Dulu Soeharto Dan Kroni Yang Ancam Pancasila, Sekarang Elit Oposisi

MINGGU, 10 JUNI 2018 | 15:46 WIB | LAPORAN: SORAYA NOVIKA

. Aktivis 98 siap bangkit kembali demi meneguhkan Pancasila dan NKRI yang saat ini sedang terancam persis seperti ketika rezim Soeharto berkuasa.

Begitulah disampaikan salah seorang Aktivis 98 asal Universitas Jakarta, Abdul Wahab Talaohu dalam Konferensi Media menuju Rembuk Nasional I, 7 Juli 2018.

"Keindonesiaan kita semua sedang terkoyak, sedang dalam keadaan terancam. Konstitusi dan Pancasila kita sebagai konsensus bersama sedang dalam ancaman serius, serupa dengan tahun 1998," ujar Abdul Wahab Talaohu di Kopi Bang Prend, Graha Pena 98, Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (10/6).


Ia menjelaskan yang membedakan ancaman saat rezim Soeharto dengan saat ini terletak pada oknum yang berbeda. Dulu pemerintah yang berkuasa yang menjadi ancaman bagi Pancasila, sekarang ancaman datang dari radikalisme dan terorisme.

"Dulu kita terancam oleh rezim Presiden Soeharto dan kroninya yang mengedepankan kepemimpinan oligarki serta hegemonik hingga muncul keinginan-keinginan untuk memisahkan diri. Hari ini kami melihat sama, hanya pelakunya berbeda, yakni radikalisme dan terorisme," paparnya.

Ia menyebut sumber ancaman radikalisme dan terorisme ditumbuh suburkan oleh kelompok elit oposisi saat ini.

"Hari ini pelaku ancaman kita justru dari oposisi. Kita terancam karena ada kelompok elit tertentu yang ada di oposisi yang sudah terkooptasi atau menggunakan ideologi transnasional untuk mengancam kebhinekaan kita, Pancasila kita, UUD kita dan seterusnya," tambahnya.

"Mereka ini notabennya ada di Pemerintahan, kepala daerah tertentu, ada di DPR yang mendapat makan, minum, dan fasilitas negara. Dari situlah uang negara yang mereka dapatkan justru digunakan untuk cita-cita yang beda dengan kita," ungkapnya.

Untuk itu ia menegaskan kembalinya aktivis 98 hari ini tujuannya untuk menjadi garda terdepan untuk memastikan negara tetap utuh sebagai NKRI dengan ideologi utamanya Pancasila.

"Inilah alasan aktivis 98 kembali bangkit untuk menjadi garda terdepan memastikan negara ini tidak boleh terancam, kembali meneguhkan Indonesia tetap pada yang dicita-citakan," pungkasnya.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya