Berita

Foto/Net

Bisnis

PT Antam Targetkan Penjualan 24 Ton Emas

Pede Bakal Laris
MINGGU, 10 JUNI 2018 | 09:04 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Aneka Tambang (Antam) pasang target tinggi untuk penjualan emas sampai akhir Tahun 2018, yakni mencapai 24 ton. Target tersebut meningkat dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2017 Antam menjual emas sebanyak 13 ton.

Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo optimistis bisa mencapai target karena pen­jualan emas terus meningkat tiap tahunnya. Selain itu, jika melihat pertumbuhan pada tahun 2017 di­anggap cukup drastis. Karena pada penjualan emas Antam di tahun 2016 mencapai sembilan ton.

Dengan target peningkatan pada tahun ini, Antam mempe­kirakan laba bersih yang bakal didapat adalah sebesar Rp 500 miliar. "Peningkatan volume pen­jualan emas Antam sejalan upaya perusahaan untuk terus memper­luas pasar dan inovasi produks emas logam mulia," tutur Arie.


Dia mengaku optimisme itu juga tidak terlepas dari kerja sama perdagangan Indonesia dengan Jepang pada Februari 2018. "Antam juga melakukan inovasi produk melalui pen­jualan produk emas batangan bermotif Hello Kitty ke Jepang, inovasi produk emas batik dan emas batangan tematik seperti edisi Idul Fitri, Tahun Baru Im­lek dan Natal," imbuh Arie.

Antam membukukan pen­jualan emas sebesar 12,8 ton hingga akhir Mei 2018. Rata-rata penjualan emas Antam per bulannya sepanjang Januari hingga Mei 2018 adalah sebesar 2,56 ton. "Peningkatan volume penjualan emas Antam sejalan dengan upaya perusahaan untuk terus berupaya memperluas pasar serta inovasi produksi emas logam mulia," kata Arie.

Menurutnya, optimalisasi perluasan pasar emas berdampak pada pendapatan selama kuartal pertama tahun ini yang sebesar Rp 4,09 triliun.

Capaian penjualan itu naik 253 persen dibanding pendapatan peri­ode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,16 triliun. "Tahun ini, kami perkirakan keuntungan dari penjualan emas mencapai Rp 450 miliar," kata Arie.

Antam memproyeksikan pendapatan tahun ini Rp 22 triliun dan laba bersih dengan skala moderat pada level Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. Ko­moditas emas merupakan kon­tributor terbesar atau 72 persen dari total penjualan perusahaan Rp 5,73 triliun. Sisanya disum­bang penjualan feronikel sebesar 17 persen, bijih nikel (10 persen), bauksit dan batubara (1 persen).

Akuisisi Tambang

Antam saat ini juga tengah men­jajaki akuisisi beberapa tambang potensial. Hal tersebut merupakan bagian dari rencana Perseroan da­lam waktu dekat ini. Development Director Antam, Sutrisno S Tatet­dagat kepada media mengungkap­kan untuk akuisisi tersebut Antam akan mengandalkan pinjaman perbankan.

Dia menyebut ada beberapa target yang sedang Perseroan diskusikan dan diharapkan dari sekian target tersebut ada satu atau dua perusahaan yang bisa diakuisisi. Namun, ia belum bisa menjelaskan lebih rinci mengenai lokasi tambang yang akan diakuisisi ini.

"Kemungkinan yang akan diakuisisi ada di Jawa dan luar Jawa. Di Jawa saja ada banyak dan beberapa prospek sedang kita lihat. Tapi kita baru lihat dan baru diskusi. Mereka me­nawarkan kepada kita. Kalau harga cocok dan lancar maka akan mudah," ungkap dia.

Terkait dengan eksplorasi, menurut Sutrisno, sudah masuk dalam anggaran belanja modal (capital expendicture/capex) tahun ini. Adapun alokasi capex Perseroan tahun ini sebesar 2,8 triliun rupiah. Dari total capex tersebut alokasi untuk eksplorasi masih terbilang kecil hanya be­lasan miliar rupiah.

"Kalau kita ingin melakukan eksplorasi dalam beberapa tahun terakhir ada perubahan mengenai tata ruang. Jadi, ada lahan yang dulunya bisa dieksplorasi, tetapi sekarang berubah menjadi kawasan hutan sehingga harus setop dan mengurus perizinannya," jelas dia.

Padahal dalam melakukan eksplorasi, Perseroan telah meng­habiskan waktu cukup lama. Untuk lahan tersebut pun sifatnya kontrak karya sehingga baru bisa dihitung ketika sudah beroperasi. "Jadi itu belum tambah karena baru eksplorasi. Untuk eksplorasi saja dikasih waktu sekitar 10 ta­hun," katanya.

Pada tahun ini, Perseroan me­nargetkan penjualan emas tahun ini sebanyak 24 ton atau mening­kat 84 persen, dibandingkan 2017 sebanyak 13 ton. Bahkan hingga Mei, penjualan emas Perseroan telah mencapai 12,8 ton dibandingkan penjualan per bulan rata-rata di angka 2,56 ton. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya