Berita

Putih Sari/Dok

Kesehatan

Legislator Dorong Layanan Kesehatan Tradisional Di Puskesmas Dan Posyandu

SELASA, 05 JUNI 2018 | 09:52 WIB | LAPORAN:

Pengobatan tradisional masih sangat relevan dengan budaya Indonesia, dengan memanfaatkan ramuan rempah-rempah, serta keterampilan seperti pijat, akupresure dan akupuntur. Sebab itulah perlu diterapkan di tingkat Puskesmas ataupun Posyandu.

"Kita perlu menghindari obat-obatan kimia karena dalam jangka panjang tidak baik untuk kesehatan, bisa merusak organ misalnya ginjal dan hati. Karena itu alternatifnya adalah melalui pelayanan kesehatan tradisional. Kalau bisa itu dilakukan di Puskesmas dan Posyandu," ujar anggota Komisi IX DPR, Putih Sari saat acara Sosialisasi Pelayanan Kesehatan Tradisional yang diselenggarakan oleh Direktorat Yankestrad Kementrian Kesehatan  di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, kemarin.

Meski memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional menurut Putih Sari tetap perlu periksa ke dokter. Sebab ada beberapa penyakit yang mesti mendapat diagnosa dari dokter dan dipastikan melalui laboratorium untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Ia mencontohkan, dalam kasus sakit gigi, pelayanan kesehatan tradisional hanya bisa mengurangi rasa sakit sementara. Tetap butuh tindakan medis dari dokter gigi, misalnya dicabut atau ditambal giginya.

"Jadi pelayanan kesehatan tradisional dan tindakan medis saling melengkapi," imbuh Putih di hadapan sekitar 300 peserta yang terdiri dari warga dan tenaga kesehatan Kabupaten Bekasi sebagaimana rilis tertulis yang diterima redaksi, Selasa (5/6).

Dalam kesempatan itu juga hadir Direktur Yankestrad Kemkes, Ina Resalina; Kepala Dinkes Kab Bekasi yang diwakili Kasi Yankes Primer dan Tradisional Dinkes Kab Bekasi, Ade Yulianti; serta Lurah Mekar Wangi, Subur Rusnadi.

Acara sosialisasi ini juga diselingi dengan peragaan akupresure untuk mengurangi rasa sakit, serta demo memasak ramuan untuk mengurangi kolesterol, yang terdiri dari rempah-rempah seperti sereh, jeruk nipis, kayu manis, gula batu atau gula aren.

Masyarakat Cikarang Barat dan sekitarnya yang menjadi peserta kegiatan tampak antusias mengikuti sosialisasi. Mereka banyak yang bertanya tentang masalah penyakit yang dideritanya dan minta solusi pengobatan tradisional atas penyakitnya itu. [wid]



Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya