Berita

Foto/Net

Bisnis

Ya Allah... Utang Lagi

Diguyur Bank Dunia 4 triliun
MINGGU, 03 JUNI 2018 | 08:33 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Meski terus-terusan dikritik, hasrat pemerintah untuk berutang tak surut. Terbaru, pemerintah akan mendapat pinjaman sebesar 300 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 4,2 triliun dari Bank Dunia. Utang tersebut rencananya untuk membangun sektor pariwisata. Ya Allah, utang lagi.. utang lagi..

Kepastian pemerintah mendapat pinjaman disampaikan Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Rodrigo Chaves dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, kemarin. Chaves mengatakan, Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia sudah menyetujui pinjaman 300 juta dolar AS yang diajukan pemerintah. Utang rencananya digunakan untuk meningkatkan prasarana dan layanan dasar yang relevan dengan pariwisata, memperkuat hubungan ekonomi lokal dengan pariwisata dan menarik investasi swasta.

Kata dia, lebih dari 2,8 juta penduduk Indonesia akan mendapat manfaat dari jalan dan akses ke layanan dasar yang lebih baik dari pengembangan sektor pariwisata. "Jika direncanakan dan dikelola dengan baik, pariwisata dapat menghasilkan lapangan kerja yang besar dan melipatgandakan pendapatan. Infrastruktur dasar yang lebih baik dan belanja oleh para pengunjung dapat menghasilkan dampak ekonomi yang signifikan di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan untuk pemerataan kemakmuran," kata Chaves.


Menurutnya, bantuan pembiayaan dapat mendukung pembangunan infrastruktur terpadu di kawasan pariwisata nasional. Investasi proyek pariwisata ini akan dimulai di tiga tujuan utama yaitu Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat, segitiga Borobudur-Yogyakarta-Prambanan di Jawa dan Danau Toba di Sumatera Utara. Pengembangan kawasan di ketiga destinasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung tahunan menjadi 27,3 juta pada 2041 atau naik signifikan dari 15,3 juta pengunjung pada 2015. Selain itu, belanja wisatawan tahunan juga diperkirakan meningkat, menjadi 3,3 miliar dolar AS pada 2041 dari sebelumnya 1,2 miliar dolar AS pada 2015.

Investasi swasta di bidang pariwisata juga diperkirakan meningkat lebih dari 13 kali lipat, menjadi 421 juta dolar AS. Berbagai manfaat tambahan dari proyek ini termasuk peningkatan akses ke sumber air bersih, layanan pengumpulan limbah padat berkelanjutan dan perbaikan sanitasi yang dapat menguntungkan lebih dari 2,8 juta orang.

Proyek ini juga akan berusaha memperbaiki manajemen aset alam dan budaya, yang sangat penting bagi pertumbuhan sektor pariwisata.

Sementara, investasi dalam sumber daya manusia akan memberikan kepastian kepada masyarakat lokal agar dapat memperoleh manfaat jangka panjang dari peningkatan kinerja sektor pariwisata. "Proyek ini akan membantu meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah serta memobilisasi sumber daya menuju tujuan bersama yang berlandaskan rencana induk pariwisata terpadu yang disiapkan untuk setiap tujuan," tambah World Bank Senior Private Sector Specialist Bertine Kamphuis.

Meski utang nambah, pendukung pemerintah membela dan meminta rakyat tidak khawatir dan curiga. Wakil Ketua Umum Partai Hanura Yus Usman Sumanegara mengatakan, dalam empat tahun terakhir rasio utang terhadap PDB masih cukup ideal, ada peningatakan sedikit dari tahun 2014-2017 tapi tetap di bawah 30 persen. Kalau mengacu pada UU Keuangan Negara, itu masih ideal, karena UU mengatur maksimal 60 persen. "Artinya, likuidas keuangan negara cukup bagus," katanya, kemarin.

Menurut Yus, rasio ini masih sangat ideal, artinya kemampuan keuangan negara membayar pokok dan bunganya masih cukup bagus. Tapi namaya utang kalau digunakan untuk membiayai investasi tidak seperti membalikkan telapak tangan, perlu waktu dan proses. Contoh pembangunan MRT, satu dua tahun baru selesai. Tapi begitu selesai nilai aset negara dan keuangan negara pasti akan bertambah.

"Yang perlu kita lihat, utang yang besar itu tidak mengganggu keberlangsungan fiskal. Karena itu pengelolaan utang harus akuntabel dan transparan. Bila perlu tiap tahun dicek benar nggak dimanfatkan untuk investasi yang dapat meningkatkan nilai keuangan negara. Jangan sampai terjadi distorsi, masuk ke kantong-kantong yang tak seharusnya. Itu yang bahaya," jelasnya.

Namun, pengamat ekonomi dari UI Faisal Basri sebelumnya mewanti-wanti pemerintah hati-hati mengelola utang. Utang pemerintah saat ini Rp 4.180 triliun atau sekitar 29 persen dari produk domestik bruto. Menurutnya, utang pemerintah saat ini memang rawan karena bentuknya sebagian besar adalah obligasi yang 50 persen dipegang asing. Mayoritas obligasi yang dipegang asing ini membuat kedaulatan pemerintah atas ekonominya berkurang. Selain itu, Indonesia akan sangat terpengaruh oleh kondisi keuangan global. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya