Berita

Anggawira/Dok

Politik

Koalisi Indonesia Muda Serukan Siaga Krisis Ekonomi

JUMAT, 01 JUNI 2018 | 12:57 WIB | LAPORAN:

Pekan lalu nilai tukar rupiah mencapai angka tertinggi sebesar Rp 14.205 per dolar AS.

Hari ini bahkan masih bertengger di angka Rp 13.881 per dolar AS.

Deklarator Koalisi Indonesia Muda, Anggawira menyerukan agar siaga krisis ekonomi,


"Saatnya kita waspada, ini pertanda kondisi ekonomi yang mengkhawatirkan," kata Anggawira dalam keterangannya, Jumat (1/6).

Menurut dia, pemerintah jangan hanya berdalih karena faktor eksternal.

"Kita harus legowo mengoreksi diri dan siaga menghadapi segala kemungkinan," ujarnya.

Ia mengatakan pula negara harus menyiapkan langkah penyelamatan bagi masyarakat yang rentan terkena imbas krisis ekonomi.

"Situasi tinggal menunggu inflasi, di mana pemerintah gencar melakukan impor pangan. Katup pengaman harus disiapkan bagi masyarakat ekonomi lemah. Jangan sampai terjadi lagi malapetaka 98," terang Anggawira.

Lebih lanjut, Anggawira menyebutkan, sejak reformasi 1998 fundamental ekonomi Indonesia tidak pernah kokoh. Rezim-rezim yang berkuasa sejak reformasi 1998 itu, menurutnya, tidak pernah menyentuh akar masalah ekonomi Indonesia.

"Belum ada perubahan selama 20 tahun ini. Kita masih tetap tergantung bangsa lain. Watak inlander bangsa kita belum juga hilang, memandang bangsa lain bagaikan tuan yang harus diikuti," kata Anggawira.

"Saatnya berganti haluan kembali ke Undang-Undang Dasar 45," sambungnya.

Ia memastikan Koalisi Indonesia Muda siap membangun perekonomian berdasarkan konstitusi. "Kami kembangkan di tiap daerah ekonomi bersumber budaya lokal," lanjutnya.

Ia juga tidak menampik lemahnya nilai rupiah terhadap dolar karena kebijakan Bank Sentral AS (FED) seperti yang diklaim pemerintah. Akibat kebijakan FED itu, dana likuiditas yang sebelumnya banjir ke negara berkembang ditarik kembali ke AS sehingga dolar AS menguat.

"Perang dagang AS dengan Cina dan Uni Eropa tengah berlangsung. Dan entah sampai kapan berakhir," imbuh Anggawira. [wid]
 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya