Berita

Joko Widodo/Net

Politik

Gerindra: Jokowi Kena Penyakit Lupa Kali Ya

JUMAT, 01 JUNI 2018 | 11:45 WIB | LAPORAN:

Presiden Jokowi sepertinya terjangkit penyakit lupa ingatan.

Begitu sindiran Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono terkait pengakuan Jokowi yang tak tahu-menahu soal rencana pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) untuk seluruh wakil rakyat baik di DPR, MPR, maupun DPD RI.

"Waduh Joko Widodo udah kena penyakit lupa kali ya. Wong dia sendiri yang ngumumin," cetus Arief saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (1/6).


Menurutnya wajar saja jika para anggota dewan terhormat itu mendapat jatah THR seperti halnya pegawai negeri sipil (PNS). Termasuk, kata dia, pengurus dan pegawai Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

"Masa anak buah dapat THR, DPR, MPR dan Presiden enggak dapat sih. Ya otomatis dong harus dapet, begitu juga pengurus dan pegawai BPIP yang gaji selangit tingginya harus dapat THR. Begitu juga menteri-menteri harus dapet gaji ke 13 juga dong. DPR, MPR, menteri serta wapres dan presiden tetap berhak dapat THR, walaupun sebenarnya nilainya teramat kecil dibandingkan dengan uang sampingannya. Kepala daerah dan DPRD juga harus dapat," urainya.

Justru ia meyakini pengakuan tidak tahu Jokowi itu semata demi meraih simpati dari Aparatur Sipil Negara (ASN), keluarga TNI-Polri, honorer, serta pensiunan. Sebab, Jokowi sudah pasti menjadi bulan-bulanan publik karena kebijakan THR dan gaji ke-13 tersebut.

Namun, kata Arief lagi, pencitraan Jokowi itu sudah tidak mempan.

"Engga ngaruh lagi pencitraan kayak kura kura dalam perahu, pura-pura engga tahu Joko Widodo. Wong kita dukung penuh kok tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk para pensiunan, penerima tunjangan, seluruh PNS, prajurit TNI, anggota Polri dan pensiunan," tegas Arief.

Malahan, lanjut Arief, Partai Gerindra mendesak bukan cuma memberikan THR dan gaji ke 13, pemerintah juga harus menaikkan gaji ASN, TNI dan Polri serta pegawai honorer. Sebab selama tiga tahun terakhir katanya gaji mereka tidak pernah dinaikkan.

Dengan kenaikan gaji aparat negara, Arief menekankan itu bisa dijadikan benchmark atau nilai standar bagi kenaikan upah buruh nantinya.

"Dan jangan lupa angkat pegawai honorer seperti guru honorer, perawat honorer, Pamong Praja harus jadi PNS tahun ini," pungkas Arief.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya