Peringatan Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni menggambarkan satu tekad, satu semangat, dan satu dasar tentang Indonesia Raya yang berdiri kokoh di atas Sila Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan Indonesia, Musyawarah, dan Keadilan Sosial.
Bila diperas lima sila itu menjadi satu, yatitu gotong royong
"Peringatan Hari Lahirnya Pancasila ini semakin memerkuat kesadaran berbangsa, bahwa Pancasila tidak hanya menjadi dasar dan tujuan berbangsa dan bernegara, namun Pancasila harus menjadi
the way of life dalam seluruh kehidupan kita bersama," kata Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dalam keterangannya, beberapa saat lalu (Jumat, 1/6).
Menurut Hasto, memperingati Hari Lahirnya Pancasila harus disertai narasi rasa cinta kepada tanah air, dengan bangga dengan jati diri bangsa sendiri, bukan bangsa lain. Dan PDI Perjuangan terus mendorong semangat patriotisme ini. Sebab tidak ada bangsa besar, tanpa api perjuangan yang menyala-nyala untuk bangsa dan negaranya sendiri.
"Kuncinya kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi; kembangkan riset dan terus berjuang menjadi bangsa berdikari dengan topangan kebudayaan kita sendiri. Semangat berdikari hanya bisa terjadi apabila kita mencintai tanah air dengan sepenuh hati," tegas Hasto.
PDI Perjuangan, hasto menambahkan, berharap agar seluruh komponen bangsa dapat membumikan Pancasila sebagai jati diri bangsa dan perekat keberagaman bangsa Indonesia yang begitu majemuk.
"Jadilah Pancasilais sejati yang menjunjung tinggi jati diri bangsa, bukannya menjunjung tinggi jati diri bangsa lain. Kita pahami seluruh jiwa dan semangatnya dengan memelajari Pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945," demikian Hasto.
[wid]