Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Segitiga Beijing-Taipei-Washington

KAMIS, 31 MEI 2018 | 07:48 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

AKIBAT gelombang banjir pemberitaan tentang perang mulut antara Donald Trump dengan Kim Jong Un maka perhatian dunia tertuju pada kawasan konflik politik yang dikuatirkan rawan meledak menjadi konflik bersenjata di semenanjung Korea.

Sebenarnya kawasan konflik politik yang dikuatirkan rawan meledak menjadi konflik bersenjata juga sedang terjadi di Selat Taiwan.

Latihan Perang


12 April 2018, RRChina menyelenggarakan latihan perang dengan angkatan laut terbesar dalam sejarah militer di Laut China Selatan.

Hanya beberapa jam kemudian RRChina mengumumkan bahwa latihan perang akan dipindahkan latihan militer secara besar-besaran di Selat Taiwan yang memisahkan daratan RRChina dengan Pulau Taiwan.

Seminggu kemudian latihan perang diselenggarakan dengan bahkan beberapa pesawat terbang pembom demonstratif terbang berkeliaran di sekitar Pulau Taiwan.

Main Mata

Dengan penuh rasa cemburu, Beijing mengamati gerak-gerik presiden USA, Donald Trump yang rawan ditafsirkan sebagai mulai main mata Presiden Taiwan, Tsai Ing Wen.

Misalnya pada bulan Desember 2017, Trump menandatangani UU Pertahanan Nasional 2018 yang memungkinkan Pentagon mengirim kapal perang ke Taiwan.

Seorang diplomat RRChina di sebuah acara kedutaan di Washington lantang mengancam bahwa "hari di mana AS kapal angkatan laut tiba di Kaohsiung adalah hari di mana tentara pembebasan rakyat RRChina menyatukan Taiwan dengan kekuatan militer."

Pada 16 Maret 2018, Trump menandatangani UU yang mendorong kunjungan antara pejabat dari Amerika Serikat dan Taiwan pada semua tingkatan.

Empat hari kemudian, Deputi Asisten Menlu USA, Alex N. Wong resmi bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing Wen sambil menegaskan bahwa jalinan hubungan Washington dengan Taipei "belum pernah lebih kuat."

Pemerintah RRChina menuduh Trump melanggar kesepakatan kebijakan "Satu China", di mana seharusnya Washington hanya mengakui Beijing sebagai satu-satunya pemerintah China (termasuk Taiwan) yang sah.

Cemburu

Sementara itu, keputusan Trump untuk menunjuk mantan duta besar PBB John Bolton sebagai pimpinan keamanan nasional makin meningkatkan kecemburuan Beijing. Bolton yang dikenal pro Taiwan dikabarkan akan menghadiri pembukaan lembaga The American Institute di Taipei Juni 2018.

Secara terpisah, Departemen Luar Negeri kepresidenan Trump telah resmi memaklumatkan peraturan yang memungkinkan industri senjata USA leluasa menjual komponen alat pertahanan untuk program kapal selam Taiwan.

Insya Allah, suasana paranoida yang sedang mencengkam hubungan segitiga Beijing-Taipei-Washington tidak makin memanas sehingga potensial meledakkan konflik bersenjata di Selat Taiwan yang jelas akan berdampak buruk terhadap perdamaian dunia. [***]

Penulis mendambakan perdamian dunia

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya