Berita

Foto/Net

Bisnis

AP II Evaluasi Sistem Pengawasan

Koper Penumpang Digondol Maling
SENIN, 28 MEI 2018 | 11:25 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Seorang penumpang pesawat menjadi korban pencurian setelah koper besar yang dititipkan di baga­si hilang di converyor belt di Termi­nal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang.

PT Angkasa Pura II (AP II/Per­sero) Cabang Utama Soekarno-Hatta selaku pengelola bandara terkejut dan langsung melakukan evaluasi sistem pengawasan.

AP II bersama PT Garuda In­donesia serta PT Gapura Angkasa mengklarifikasi dan meminta maaf atas ketidaknyamanan pengguna jasa yang mengalami pencurian bagasi di Terminal 3.


Kabar pencurian ini pun viral di media sosial (Medsos). Pengelola bandara sudah seharusnya meningkatkan perlindungan barang bawaan para penumpang yang menggunakan bagasi.

Senior Manager Of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno -Hatta, Erwin Revianto meminta maaf atas keresahan yang terjadi di tengah-tengah publik. Pasca kejadian ini AP II langsung berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengevaluasi dan melakukan investigasi.

"Kami perlu mengevaluasi dan menginvestigasi sistem pengawasan terhadap barang ba­gasi yang keluar di area baggage claim," terang Erwin.

Untuk menghindari kasus ini terulang PT AP II akan melaku­kan peningkatan sistem penga­wasan secara umum yaitu dengan menambahkan jumlah CCTV.

Sedangkan secara sembunyi Bandara akan banyak berkeliaran petugas keamanan berpakaian be­bas atau pengamanan tertutup.

"Standar operasional prosedur (SOP) telah kami lengkapi den­gan pengamanan tertutup. Kami bersama Garuda Indonesia dan ground handling Gapura Angkasa mulai hari ini (kemarin) telah melakukan pengecekan bagasi yang dibawa keluar oleh penumpang sesuai tidak dengan baggage tag yang mereka punya untuk me­mastikan keamanan dari bagasi yang dibawa," jelas Erwin.

Pengelola Bandara juga berkoordinasi dengan penyedia jasa bagasi. SOP yang diberlakukan bakal diperketat.

"Kami juga bersama ground handling memastikan delivery pelayanan bagasi ke conveyor belt sesuai dengan standar yang ada yaitu bagasi pertama ter-deliver dalam waktu maximal 20 menit dan bagasi terakhir ter-deliver dalam waktu maximal 40 menit setelah bagasi pertama datang," paparnya.

Ganti Rugi

PT AP II juga telah melakukan pertemuan dengan maskapai Garuda Indonesia dan Gapura Angkasa.

Pada pertemuan tersebut jelas bahwa semuanya fokus memba­has tindak lanjut serta evaluasi agar kasus ini tidak terulang. Dalam pembahasan itu dikabar­kan juga bahwa kerugian barang yang hilang akan diganti kepada pelanggan yang kehilangan. Ka­sus ini sendiri sebetulnya terjadi sudah sejak 12 Mei 2018.

Erwin menuturkan, AP II me­nyerahkan tindak pidana tersebut kepada Polres Bandara Soekarno-Hatta. "Kepolisian tengah melaku­kan penyelidikan," ujarnya.

Berdasarkan kronologi yang tersebar di Medsos, korban serta keluarga berangkat dari Denpasar menggunakan pesawat GA 417 dengan meletakkan dua kopernya di Bagasi. Setibanya di Terminal 3 Ultimate sekitar pukul 19.00 WIB langsung menuju conveyor belt untuk mengambil barangnya. Na­mun sampai barang habis barang miliknya tak kunjung datang.

Pada 17 Mei 2018, Baggage Service Soekarno-Hatta menyarankan penumpang supaya melihat CCTV Bandara. Siang itu, korban ke Polres Bandara untuk meminta surat izin melihat CCTV.

Dari CCTV terlihat dua koper miliknya dicuri oleh orang pria berusia sekitar 20 tahun, tinggi seki­tar 170 cm, memakai kaus lengan panjang putih garis-garis, celana pendek, dan sepatu kets. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya