Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Pertempuran Lembah Talas

SENIN, 28 MEI 2018 | 06:41 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

ASIA Tengah merupakan kawasan yang belum sempat saya kunjungi dalam upaya mempelajari peradaban dunia.

Banyak hal tidak saya ketahui mengenai kawasan Asia Tengah, antara lain tentang kehadiran sebuah negara bernama Kyrgystan.

Maka semula saya juga tidak tahu bahwa sebuah peristiwa yang membentuk wajah peradaban umat manusia ternyata terjadi di dalam wilayah teritoral Kyrgystan masa kini berdekatan dengan Kazakhstan yang tercatat dalam sejarah sebagai Pertempuran Lembah Talas pada tahun 751.

Peradaban


Pada abad ke VIII, terjadi proses pergeseran peta kekuatan suku, daerah bahkan kerajaan yang saling berjuang memperebutkan hak-hak ekonomi, kekuasaan politik dan hegemoni agama.

Pada tahun 751, di Lembah Talas meledak pertempuran antara tentara kekaisaran Dinasti Tang, China melawan tentara Abbasiyyah Arab yang berdampak pengaruh terhadap peta peradaban bukan saja terbatas bagi Asia Tengah, namun meluas sampai ke seluruh dunia.

Pertempuran Lembah Talas menghentikan laju kekuasaan militer Kekaisaran China di Asia Tengah yang kemudian de facto didominasi Islam sampai masa kini.

Secara kebudayaan, pertempuran Lembah Talas juga mengubah wajah kebudayaan China seperti teknologi membuat sutera dan kertas yang kemudian dibawa oleh para pedagang Asia Tengah dan Arab ke Eropa.

Kertas
 
Pabrik-pabrik kertas bermunculan di Samarkand, Baghdad, Damaskus, Cairo, Delhi dan di 1120 pabrik kertas pertama didirikan di Valencia. Dari kota Spanyol yang sempat dikuasai Arab tersebut, teknologi menyebar ke Italia, Jerman, dan di seluruh Eropa.

Munculnya teknologi pembuatan kertas bersama cukil kayu percetakan dan kemudian huruf cetak yang bisa diganti memicu kemajuan iptek Eropa abad pertengahan.

Sementara pertempuan Lembah Talas juga mengubah wajah peradaban Asia dengan mengawali keruntuhan Dinasti Tang di China kemudian mengobarkan semangat pemberontakan Laos, Vietnam, Mongolia, Mancuria, Tibet terhadap dominasi kekaisaran China yang kemudian punah untuk diganti dengan Republik Rakyat China yang kini kembali mencoba memulihkan supremasi kekuasaan ekonomi di seluruh Asia, termasuk Indonesia bahkan Afrika dan Eropa melalui program akbar One Belt One Road (OBOR) demi membangun Jalan Sutera abad XXI. [***]

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya