Berita

Pertahanan

Peneliti: Tugas Berat BNPT Bukan Deradikalisasi

SABTU, 26 MEI 2018 | 15:11 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Bukan hanya deradikalisasi yang harus betul-betul diperhatikan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), tapi kontra radikalisme harus menjadi pekerjaan berat BNPT untuk menumpas pelaku teror di Indonesia.

Begitu yang dikatakan oleh peneliti Lembaga Kajian Terorisme dan Konflik Sosial Universitas Indonesia (UI) Solahudin usai mengisi diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (26/5).

"Justru bobot yang terberat, pekerjaan yang terberat itu adalah melakukan kontra radikalisme, bagaimana orang yang belum terpapar jangan sampai terpapar," kata dia.

Dan hal ini, sambung Solahudin, tidak bisa dilakukan sendiri oleh BNPT, melainkan perlu melibatkan semua instansi terkait pasalnya. Dia berpandangan selama ini BNPT terlihat hanya ingin bekerja sendiri dalam hal memberantas pelaku teror.

"Ingat, fungsi dia (BNPT) adalah fungsi koordinasi bagaimana dia bisa mengkoordinasikan stakeholder yang ada untuk terlibat aktif dalam kontra radikalisme," jelasnya.

Solahudin juga mengkritik, dengan anggaran program deradikalisasi BNPT yang nilainya triliuan rupiah harusnya berhasil melakukan program deradikalisasi bagi mereka yang telah terpapar ajaran radikalisme.

"Artinya, kita bicara napiter dan eks napiter yang jumlahnya paling 1.600 orang, (dengan anggaran triliuan) kebangetan kalau tidak berhasil," pungkasnya. [rus]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

UPDATE

Tawarkan Kerja di KAI, Oknum Polisi Diduga Tipu Warga Hingga Puluhan Juta

Sabtu, 14 September 2024 | 01:30

Anak Usaha Telkom Luncurkan Programmatic Advertising Berbasis Data Telco

Sabtu, 14 September 2024 | 00:59

Aktivis Buruh Dorong Zaken Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sabtu, 14 September 2024 | 00:48

Politik Sabar Prabowo

Sabtu, 14 September 2024 | 00:20

Tantangan Bangsa Makin Berat, Lawan Politik Jangan Ganggu Prabowo

Jumat, 13 September 2024 | 23:56

Pengawasan Internal yang Lemah Membuka Celah Percaloan Casis Bintara

Jumat, 13 September 2024 | 23:26

Anak Abah Coblos 3 Paslon Bentuk Kemarahan Tak Beralasan

Jumat, 13 September 2024 | 23:19

Prabowo Kunker ke Vietnam

Jumat, 13 September 2024 | 22:50

Sempat Berbeda Pendapat, Ulama Sepakat Fadhil Rahmi jadi Pendamping Bustami

Jumat, 13 September 2024 | 22:14

Anugerah Kebudayaan 2024 Siap Digelar untuk Penggerak Kebudayaan

Jumat, 13 September 2024 | 22:12

Selengkapnya