Berita

Pertahanan

Ternyata Direktur Pencegahan Terorisme BNPT Pernah Disebut Kafir

JUMAT, 25 MEI 2018 | 17:32 WIB | LAPORAN:

Direktur Pencegahan Terorisme Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Brigjen Pol Hamli mengaku pernah bertemu dengan terdakwa kasus terorisme, Oman Rachman alias Aman Abdurrahman di Polres Jakarta Barat, pada tahun 2010.

Dalam pertemuan tersebut, Aman menyebut Hamli sebagai seorang kafir lantaran bekerja di negara kafir.

Kala itu, Hamli menemui Aman di salah satu ruangan Polres Jakbar bersama seorang rekannya. Di awal pertemuan, Aman langsung menanyakan indentitas mereka.

"Saya bilang saya polisi Pak," ujar Hamli saat diskusi bertajuk 'Peran Pemerintah dalam Penanggulangan Ekstremisme/Terorisme' di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (25/4).

Mendengar itu, Aman masih bertanya kepada Hamli dan rekannya kalau mereka dari divisi mana.

"Saya bagian silaturahmi Pak," ujar Hamli mengulang jawabannya kepada Aman Abdurahman.

Dengan tenang, Hamli kemudian menceritakan mengenai tugasnya menemui Aman. Setelah itu Aman menyebut mereka sebagai thogut alias orang-orang yang menyembah tuhan selain Allah, yang darah dan hartanya dihalalkan.

"Loh kenapa, kan saya muslim?" Tanya Hamli kepada Aman.

"Karena anda berdua jadi polisi di negara kafir. Makanya anda juga kafir," jawab Aman.

Aman Abdurrahman adalah pimpinan gerakan kelompok teror di Indonesia yang berafiliasi dengan ISIS. Dia juga  merupakan pimpinan  pendiri jaringan Jamaah Anshorut Daulah (JAD).

Aman didakwa sebagai otak dari sejumlah serangan teroris di Indonesia. Diantaranya serangan Kampung Melayu dan Sarinah Thamrin di Jakarta, serta Bom Gereja Ini, Samarinda. Dia dituntut Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan hukuman mati.

"Jadi pas saya dengar dia (Aman) dituntut hukuman mati, saya bilang, jadi juga itu barang," tutup Hamli. [nes]


Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

UPDATE

Tawarkan Kerja di KAI, Oknum Polisi Diduga Tipu Warga Hingga Puluhan Juta

Sabtu, 14 September 2024 | 01:30

Anak Usaha Telkom Luncurkan Programmatic Advertising Berbasis Data Telco

Sabtu, 14 September 2024 | 00:59

Aktivis Buruh Dorong Zaken Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sabtu, 14 September 2024 | 00:48

Politik Sabar Prabowo

Sabtu, 14 September 2024 | 00:20

Tantangan Bangsa Makin Berat, Lawan Politik Jangan Ganggu Prabowo

Jumat, 13 September 2024 | 23:56

Pengawasan Internal yang Lemah Membuka Celah Percaloan Casis Bintara

Jumat, 13 September 2024 | 23:26

Anak Abah Coblos 3 Paslon Bentuk Kemarahan Tak Beralasan

Jumat, 13 September 2024 | 23:19

Prabowo Kunker ke Vietnam

Jumat, 13 September 2024 | 22:50

Sempat Berbeda Pendapat, Ulama Sepakat Fadhil Rahmi jadi Pendamping Bustami

Jumat, 13 September 2024 | 22:14

Anugerah Kebudayaan 2024 Siap Digelar untuk Penggerak Kebudayaan

Jumat, 13 September 2024 | 22:12

Selengkapnya