Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Mendambakan Perdamaian Dunia

JUMAT, 25 MEI 2018 | 08:10 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SEBAGAI seorang pembelajar makna kemanusiaan yang adil dan beradab, saya mendambakan umat manusia berkenan menghindari kebencian demi menghentikan kekerasan yang dilakukan oleh sesama manusia terhadap sesama manusia sebagai upaya bersama menghadirkan perdamaian di planet bumi ini.

Di tengah terhanyut arus perasaan mendambakan perdamaian dunia, sanubari saya merasa sangat terpukul oleh tragedi 13-14-15 Mei 2018 di Surabaya, Sidoarjo, Riau, tragedi Gaza, tragedi Suriah, tragedi Santa Fe dan lain-lain tragedi angkara murka manusia membinasakan sesama manusia di berbagai pelosok planet bumi.

Prihatin


Keprihatinan makin lengkap dan dahsyat mencengkam lubuk sanubari saya setelah terberitakan bahwa Donald Trump membatalkan pertemuan dengan Kim Jong Un yang semula direncanakan akan diselenggarakan di Singapura pada tanggal 12 Juni 2018.

Sebenarnya saya sudah mempersiapkan sebuah naskah sebagai surat terbuka yang resmi mencalonkan Donald Trump, Kim Jong Un dan Moon Jae In kepada Panitia Penghargaan Nobel di Stockholm agar berkenan menganugerahkan Penghargaan Nobel untuk Perdamaian kepada tiga pemimpin negara yang menghadirkan langkah-langkah nyata dalam menempuh perjalanan panjang menuju perdamaian dunia yang belum kunjung hadir secara paripurna apalagi sempurna sejak Perang Dunia II usai pada tahun 1945.

Harapan


Kini tinggal dua cuil harapan masih tersisa di lubuk sanubari mau pun nurani diri saya yaitu harapan pertama adalah berita tentang Trump membatalkan pertemuan dengan Kim ternyata hoax belaka serta harapan kedua adalah Trump yang kolerikal angin-anginan kerap berubah sikap itu masih akan berkenan membatalkan pembatalan dirinya jumpa cucu Kim Il Sung di Singapura 12 Juni 2018 atau entah di mana dan kapan saja.

Selama hayat masih dikandung badan serta memiliki harapan masih diakui PBB sebagai hak asasi manusia, maka saya masih nekad memberanikan diri menjabarkan hak asasi diri saya untuk lestari mengharapkan bahwa pada suatu hari umat manusia akhirnya sudi menghentikan kebencian demi menghentikan kekerasan dilakukan sesama manusia terhadap sesama manusia demi menghadirkan perdamaian secara paripurna di segenap pelosok planet bumi yang cuma satu dan satu-satunya ini. [***]

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya