Berita

Johannes Suryo Prabowo/Net

Jaya Suprana

Takut Merasa Malu

SABTU, 19 MEI 2018 | 08:13 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

Ketika ditanya kenapa anti Ahok, Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo menegaskan bahwa dirinya bukan anti Ahok namun anti kebijakan menggusur rakyat secara paksa apalagi secara sempurna melanggar hukum seperti yang terjadi di Bukit Duri pada tanggal 28 September 2016.

Adhi Makayasa

Memang mantan Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (1 April 2011-30 Juni 2012) dan Wakil Gubernur Timor Timur (1998) alumni AKABRI (sekarang Akmil) tahun 1976, dengan penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama sebagai taruna lulusan terbaik ini dikenal sebagai seorang jenderal yang berani menyatakan yang benar sebagai benar dan yang tidak benar sebagai tidak benar.


Keberpihakan kepada rakyat diwarisi Letjen Suryo Prabowo sebagai tentara dari Jenderal Besar TNI Soedirman dan diteladani Johannes Suryo Prabowo sebagai umat Katolik dari Sri Paus Fransiskus.

Pemberani

Melalui sebuah wawancara dengan Letjen TNI Purn. Johannes Suryo Prabowo, saya memperoleh masukan sangat berharga untuk melengkapi penelitian terhadap rasa malu yang sedang saya lakukan untuk dituangkan ke dalam buku Malumologi yang masih dalam proses penyusunan.

Menurut Letjen Suryo Prabowo, TNI digembleng untuk menjadi seorang pemberani maka sama sekali tidak memiliki rasa takut.

Jangkauan keberanian seorang Tentara Nasional Indonesia cukup luas, mulai dari berani mengorbankan jiwa raga bagi negara, bangsa dan rakyat Indonesia, berani menghadapi angkara murka yang mengancam kedaulatan negara, bangsa dan rakyat Indonesia, berani melawan musuh siapa pun, kapan pun, bagaimana pun sampai berani mati.

Namun TNI secara khusus juga dididik untuk tidak berani yaitu tidak berani merasa malu.

Malumologi

Jangkauan rasa malu seorang serdadu TNI sangat luas mulai dari malu berkhianat kepada negara, bangsa dan rakyat Indonesia, malu ingkar janji, malu melanggar sumpah prajurit, malu melanggar hukum, malu melanggar ajaran agama, malu mengorbankan rakyat, malu menindas rakyat, malu korupsi, malu menyalahgunakan kekuasaan, malu durhaka terhadap orang tua sampai malu gagal menunaikan tugas.

Dari segenap masukan informasi dari Letjen (Purnawirawan) Suryo Prabowo bahwa TNI takut merasa malu dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya rasa takut merasa malu konsekuen dan konsisten didayagunakan sebagai kendali etika, tata krama, budi pekerti dan akhlak Tentara Nasional Indonesia. [***]

Penulis adalah pembelajar peran rasa malu dalam peradaban umat manusia

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya