Berita

Muhaimin Iskandar/Net

Politik

Jika Ada Capres Lain, Cak Imin Juga Akan Tawarkan Diri

Etika Politik Yang Tidak Bagus
KAMIS, 17 MEI 2018 | 12:48 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar telah mendeklarasikan diri sebagai calon wakil presiden (Cawapres) pada Pilpres 2019 meski belum ada bakal Capres yang menggandengnya.

Dalam berbagai kesempatan, Cak Imin biasa ia disapa mengatakan ingin berpasangan dengan petahana Joko Widodo. Namun pada kesempatan lain ia juga menyebutkan ingin berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Pengamat politik dari Charta Politica Muslimin mengatakan upaya Cak Imin tersebut memperlihatkan ambisi politik yang tidak bagus dan tidak etis.


"Bahkan, Muhaimin mungkin saja tidak hanya menawarkan diri ke Jokowi dan Prabowo. Jika ada tokoh lain yang berpotensi menjadi Capres, ia juga akan menawarkan dirinya," ujar alumni Komunikasi Politik Pascasarjana UI ini seperti dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis (17/5).

Baca: Giliran Prabowo Yang Diancam Muhaimin

Jelas Muslimin, upaya Cak Imin menawarkan diri kepada beberapa bakal Capres menunjukkan belum adanya sinyal yang diberikan Jokowi untuk menggandenganya.

"Sehingga ia mencoba untuk menyebut bisa berpaling ke calon lain dan berupaya untuk memberikan bargaining kepada Jokowi agar segera untuk melamarnya," sebutnya.

Bargaining Cak Imin tersebut menurut Muslimin tidak tepat. Karena dari sisi jumlah kursi untuk pencalonan, Jokowi sudah bisa maju tanpa ada dukungan PKB. Apalagi masih banyak ketua umum parpol koalisi ain yang bisa bersaing dengan Cak Imin.

"Ada M. Romahurmuziy dari PPP dan Airlangga Hartanto dari Partai Golkar yang juga memungkinkan untuk digandeng oleh Jokowi. Golkar secara jumlah kursi jauh lebih besar disbanding PKB, sementara PPP lebih dahulu mendukung Jokowi disbanding PKB," tambah Muslimin.

Dibanding kepada Jokowi, bergaining Cak Imin sebenarnya lebih tepat untuk Prabowo. Karena secara kursi Gerindra tidak cukup untuk mengusung Prabowo tanpa berkoalisi dengan partai lain. Memang ada PKS, namun Gerindra dan PKS secara resmi belum mendeklarasikan diri untuk mengusung Prabowo. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya