Berita

Nasaruddin Umar/Net

Makna Spiritual Isra Miraj (30)

Tantangan Mi’raj: Syirik

RABU, 16 MEI 2018 | 08:22 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

HAMBATAN berat bagi para pencari Tuhan ialah syirik. Syirik dalam Islam termasuk salahsatu dosa besar yang diancam dengan siksaan berat yang berkepanjangan di neraka. Jelas syirik mer­upakan penghalang berat bagi orang yang mendam­bakan kedekatan diri dengan Tuhan, Allah Swt. Syirik berasal dari kata syarika-yasraku berarti mempersekutukan. Dari kata itu muncul kata syirk, syarik/musyrik, dan masyruk. Syirk ialah suatu perbuatan yang dinilai mempersekutukan Tuhan dengan sesuatu yang lain. Syarik atau musyrik ialah orang yang melakukan perseku­tuan antara suatu objek dengan objek lain, ter­masuk mempersekutukan Tuhan dengan objek sembahan lain. Masyruk ialah objek yang diper­sekutukan, dalam hal ini Tuhan yang diperse­kutukan dengan objek lain yang dinilai mem­berikan pengaruh ekstra terhadap diri si syarik/musyrik.

Syirik merupakan perbuatan yang amat ter­cela dan dibenci Allah swt. Semua dosa bisa di­ampuni Tuhan kecuali dosa syirik. Karena itu, kita perlu waspada terhadap perbuatan syirik ini karena seringkali dilakukan orang tanpa dia sadari kalau itu perbuatan syirik. Al-Qur’an juga melarang menolong seseorang mendoakan orang-orang musyrik, sungguhpun itu keluar­ga dekatnya, sebagaimana firman-Nya: "Tidak selayaknya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampunan bagi kaum musyrikin, meskipun mereka itu kerabat dekat." (QS. At Taubah/9:113).

Islam sangat tegas melarang kemusyrikan, sebagaimana ditegaskan dalam ayat: "Dan beribadahlah kalian kepada Allah dan jangan menyekutukan sesuatupun dengan-Nya." (QS. An Nisaa'/4:36). "Dan mereka tidak diperintah­kan kecuali untuk beribadah kepada Allah se­raya memurnikan seluruh dien (ketundukan) hanya kepada-Nya, lagi mereka itu hanif" (QS. Al Bayyinah/98:5). Banyak lagi ayat dan hadis-hadis mencela dan melarang kemusyrikan.


Perbuatan syirik tidak hanya berdampak negatif bagi para pelakunya dengan ancaman keabadian api neraka, tetapi syirik juga da­pat menyesatkan kehidupan dunia kita. Bisa dibayangkan, satu saja Tuhan yang wajib dis­embah terkadang menuntut waktu, dan energy sangat besar apalagi kalau lebih dari satu Tu­han yang harus disembah. Larangan musyrik secara tegas dari Allah Swt bukan Ia egois tetapi juga akan sangat menyulitkan kehidupan manusia. Memberikan loyalitas ganda tidak mudah, apalagi loyalitas itu secara penuh harus diberikan kepada para objek sesembahan.

Perbuatan syirik sering dikategorikan dengan syirik besar dan syirik kecil. Syirik besar ialah menyekutukan Allah Swt dengan sesuatu ob­jek sesembahan, seperti berhala, pohon tua, gunung, atau laut. Pada satu sisi ia harus me­nyembah kepada Allah Swt tetapi pada sisi lain ia harus memberikan sesajen dan loyalitas ke­pada objek sembahan lain. Pasti itu akan me­nyedot waktu, energy, dan biaya, akhirnya manusia akan over loaded, kelebihan beban. Syirik kecil dapat terjadi berupa adanya keya­kinan dapat memberikan pengaruh besar atau kecil, terhadap dirinya atau keluarganya. Misal­nya seseorang memelihara badik, permata, dan benda-benda yang diyakini bertuah, yang dapat memberikan keuntungan dan menolak bala.

Syirik kecil juga dapat terjadi manakala ses­eorang terlalu mengkultuskan seseorang atau kuburan leluhur, wali, syekh, atau tokoh lain­nya. Manakala seseorang terlalu kuat mem­berikan perhatian dan meyakini arwah leluhur itu bisa memberikan efek langsung di dalam kehidupannya, maka mungkin bukan hanya syirik kecil tetapi boleh jadi syirik besar terja­di di situ. Sama juga dengan memuja jabatan atau pejabat tertentu, atau menghormati habib atau kiyai secara berlebihan juga sama dengan mengkultuskan jabatan dan atau orang, pada­hal Tidak ada Tuhan selain Allah dan tidak ada Yang maha Kuasa selain hanya Allah Swt. Al­lahu a'lam. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya