Pemerintah dan Polri harus mempersiapkan musim mudik Lebaran mendatang secara matang demi keamanan dan kenyamanan pemudik. Puncak musim mudik diperkirakan pada 9-10 Juni 2018, sedangkan arus balik diperkirakan pada 23-24 Juni 2018.
"Polri sebagaimana tahun-tahun sebelumnya punya peran penting dalam menangani arus mudik dan balik Lebaran. Terutama untuk meningkatkan keamanan berlalu lintas, meminimalisasi kerusuhan dan tindak kriminalitas, mengingat kondisi jalan akan sangat ramai dengan masyarakat yang sedang mudik,†kata Ketua DPR Bambang Soesatyo beberapa saat lalu (Selasa, 15/5).
Namun, kata Bamsoet, instansi lain seperti Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga punya tanggung jawab besar untuk memastikan musim mudik lancar dan nyaman. Legislator Partai Golkar itu mengatakan, Kemenhub harus memastikan dan mempersiapkan sarana ataupun prasarana yang akan digunakan masyarakat untuk mudik melalui jalur darat, laut maupun udara.
"Prioritasnya adalah persiapan transportasi umum guna mencegah terjadinya penumpukan penumpang, meminimalisasi terjadinya kecelakaan, serta memperlancar arus mudik,†tegasnya.
Untuk itu, Bamsoet juga mendorong Kemenhub agar mengawasi perusahaan-perusahaan penyedia transportasi darat, laut ataupun udara. "Agar perusahaan angkutan umum termasuk maskapai dan kapal tidak memaksakan moda transportasi yang tidak layak jalan,†ujarnya.
Hal yang juga jadi perhatian Bamsoet untuk mempersiapkan musim mudik Lebaran adalah pasokan bahan bakar minyak. Menurutnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) harus memastikan PT Pertamina mempersiapkan stok BBM yang cukup dalam rangka menyambut Ramadan dan Idulfitri.
"Jaminan ketersediaan stok itu demi memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan BBM serta mengawasi dugaan adanya penimbunan. Kementerian Perdagangan dan Badan Urusan Logistik (Bulog) juga harus meningkatkan stok persediaan bahan pangan. Karena kebutuhan masyarakat akan pangan saat Ramadan dan Idulfitri pasti meningkat,†demikian Bambang.
[sam]