Berita

Bob Hasan/Net

Politik

Pemerintah Dan Elite Politik Jangan Kambing Hitamkan UU

SELASA, 15 MEI 2018 | 11:25 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Advokasi Rakyat Untuk Nusantara (ARUN) menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas jatuhnya korban bom bunuh diri yang terjadi pada beberapa tempat di Surabaya, Jawa Timur.

"Atas nama segenap pengurus DPP, kader dan simpatisan ARUN di seluruh Indonesia, kami menyampaikan belasungkawa dan turut berduka cita atas perbuatan keji tersebut," kata Ketua Umum DPP ARUN Bob Hasan dalam keterangannya, Selasa (15/5).

Keadaan seperti ini, para elit dan penyelenggara negara diminta untuk tidak mengkambinghitamkan peraturan dan perundang-undangan yang mengatur tentang terorisme.


"Yang patut diperbaiki saat ini adalah kinerja Polri, BIN dan bila diperlukan TNI perlu dilibatkan dalam pemberantasan terorisme karena hal ini sudah menyangkut keamanan negara," jelas Bob

Pihaknya sangat sedih melihat keadaan bangsa ini yang sangat runyam sekali dimana elit politik terlibat perdebatan yang tidak penting.

"Dalam keadaan berduka harusnya elite politik tidak mempertontonkan perdebatan yang tidak substansial," tegas Bob

Soal UU atau Perppu soal anti terorisme, Bob menilai lebih elok bila legislatif dan eksekutif duduk bersama.

"Janganlah membuat gaduh di ranah publik. Pemerintah bersama DPR harus lebih dewasa dalam menghadapi persoalan teror ini. Mari kedepankan Pancasila untuk kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia," ujarnya.

Bob menambahkan aneh jika di alam reformasi ini Pancasila tidak lagi dijadikan acuan dalam menyelesaikan persoalan bangsa yang kian runyam.

"Mengapa kita tidak tempatkan kembali Pancasila sebagai hirarkhi tertinggi yang mengatur tentang aturan-aturan dan perikebangsaan kita di tengah kebhinekaan tunggal ika, toh ini sesungguhnya amanah reformasi yaitu kembali pada format Pancasila dan UUD 45," jelasnya.

"Dengan kita kembali ke Pancasila dan UUD 45, maka keguyuban kita akan lebih cepat menghindari celah jaringan teroris masuk dan kita dapat merumuskan betul bahwa apa yang dimaksud dengan terorisme," pungkas Bob menambahkan. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya