Berita

Tito Karnavian/RMOL

Pertahanan

Mako Brimbo Saja Bobol, Bagaimana Tito Karnavian Bisa Lindungi Rakyat

SABTU, 12 MEI 2018 | 09:18 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Tragedi meninggalnya lima anggota Polri di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat akibat serangan narapidana teroris mendapat sorotan kritis dari masyarakat.

Salah satunya datang dari Front Pembela Rakyat (FPR). FPR mendesak agar Presiden Joko Widodo segara mencopot Jenderal Pol. Tito Karnavian dari jabatan Kapolri.

Panglima FPR Nugroho Prasetyo mengatakan pihaknya kehilangan kepercayaan terhadap Polri di bawah kepemimpinan Tito terkait kerusuhan yang juga mengakibatkan empat anggota kepolisian luka-luka.


"Bagaimana mungkin rutan Mako Brimbo yang dikelola Mabes dan Densus 88 ternyata memiliki tingkat keamanan yang sangat rendah, sehingga para napi teroris itu bisa merebut macam-macam senjata serta menyandera pihak kepolisian," ujar Nugroho dalam keterangannya, Sabtu (12/5/).

Menurut Nugroho, kejadian naas itu seharusnya tidak perlu terjadi jika Kapolri menerapkan pengamanan yang ketat (tight security zone) terhadap para narapidana. Apalagi di Mako Brimob ada ratusan napi teroris, seharusnya pengamanan ekstra ketat harus lebih diperhatikan daripada napi umum.

Dia menambahkan, dalam waktu dekat FPR akan mendesak Komisi III DPR segera merekomendasikan pemberhentian Tito sebagai Kapolri.

"Kami sejak awal mengikuti kasus penyerangan Rutan Mako Brimbo ini ada hal yang menjadi tidak masuk akal kenapa Mako Brimbo bisa kebobolan diserang oleh napinya dari dalam," kata Nugroho.

Tito dinilai tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai polisi yang melayani, mengayomi, dan melindungi anggota sendiri.

"Bila anggotanya sendiri saja tidak bisa dilindung kami juga ragu apakah Kapolri bisa melindungi rakyatnya," pungkasnya sambil menambahkan, terbaru terjadi penikaman terhadap anggota Intel Brimob Bripka Marhum Frence hingga tewas. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya