Berita

Laut China Selatan/Net

Dunia

Jubir Duterte: Rudal China Di Laut Sengketa Bukan Untuk Filipina

SABTU, 05 MEI 2018 | 12:37 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemerintah Filipina yakin bahwa rudal yang baru-baru ini ditempatkan di Laut China Selatan, termasuk di satu terumbu yang dinyatakan oleh pengadilan di Den Haag sebagai bagian dari wilayah Filipina, tidak diarahkan ke Manila.

"Dengan hubungan dekat dan persahabatan kami yang baru-baru ini dikembangkan dengan China, kami yakin bahwa rudal itu tidak ditujukan pada kami," kata juru bicara Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Harry Roque jelang akhir pekan ini.

Namun, Roque menambahkan bahwa Filipina tetap prihatin tentang penempatan rudal itu, yang disebutnya sebagai "wilayah yang diperebutkan" di Laut China Selatan, yang juga disebut di Filipina sebagai Laut Filipina Barat.

Wilayah yang diperebutkan itu dikenal juga dengan nama Mischief Reef. Wilayah itu menjadi salah satu tempat misil China dikerahkan.

Pada tahun 2016, wilayah tersebut dinyatakan sebagai bagian dari wilayah Filipina oleh pengadilan internasional yang didukung PBB di Den Haag.

Namun kawasan terumbu karang ini adalah salah satu dari tujuh wilayah di Laut China Selatan yang direklamasi oleh China. Pada bulan Februari, dilaporkan bahwa Cina telah mengubah terumbu karang tersebut menjadi benteng pulau buatan dengan beberapa fasilitas angkatan laut dan udara, termasuk landasan pacu dan landasan helikopter.

Dalam sebuah laporan eksklusif pada hari Kamis, saluran televisi CNBC mengatakan Beijing telah mengerahkan rudal-rudal jelajah anti-kapal dan rudal permukaan-ke-udara di tiga terumbu karang itu, yaitu Mischief Reef, Fiery Cross Reef, dan Subi Reef.

Mengutip laporan intelijen AS, CNBC mengatakan instalasi rudal menandai penyebaran rudal China pertama di terumbu karang tersebut.

Terumbu karang adalah bagian dari kelompok pulau Spratlys. Setidaknya enam negara, termasuk China dan Filipina, memiliki klaim yang bersaing atas Spratly. [mel]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Timnas Amin Siang Ini Dibubarkan

Selasa, 30 April 2024 | 09:59

Perbuatan Nurul Ghufron Dinilai Tidak Melanggar Etik

Selasa, 30 April 2024 | 09:57

Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:55

PKS Oposisi atau Koalisi Tunggu Keputusan Majelis Syuro

Selasa, 30 April 2024 | 09:46

Anggaran Sudah Disetujui, DPRD DKI Tunggu Realisasi RDF Skala Perkotaan

Selasa, 30 April 2024 | 09:36

Beli Sabu, Oknum Polisi Tulungagung Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 | 09:31

MPR akan Bangun Komunikasi Politik dengan Jokowi hingga Hamzah Haz Jelang Transisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:27

Jakarta Hari Ini Cenderung Cerah Berawan

Selasa, 30 April 2024 | 09:19

Perahu Rombongan Kader PMII Terbalik, Satu Meninggal

Selasa, 30 April 2024 | 09:06

2 Mei, Penentu Lolos Tidaknya Garuda Muda ke Olimpiade Paris

Selasa, 30 April 2024 | 08:48

Selengkapnya