Berita

Trump dan Bolton/Net

Dunia

China Tidak Akan Pernah Izinkan AS Gunakan Model Libya Untuk Korea Utara

SELASA, 01 MEI 2018 | 12:06 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

China tidak akan pernah mengizinkan Amerika Serikat untuk menggunakan "model Libya" yang pernah disebutkan oleh Penasihat Keamanan Nasional John Bolton untuk denuklirisasi Korea Utara.

kata sarjana Amerika dan analis politik Dennis Etler.

Berbicara kepada Fox News pada hari Minggu, Bolton mengatakan bahwa Gedung Putih telah sangat mengingat model Libya dari 2003-2004. Model ini merujuk pada sebuah proses yang melihat mantan pemimpin Libya Muammar Qaddafi membuat pengungkapan penuh tentang program senjata negaranya.


Pada saat itu, Qaddafi setuju untuk meninggalkan ambisi nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi. Namun, dia digulingkan beberapa tahun kemudian dan dibunuh oleh pemberontak yang didukung Amerika Serikat.

Pakar kebijakan luar negeri yang mempelajari Korea Utara mengatakan bahwa Pyongyang sering menyebut nasib Qaddafi sebagai alasan mengapa senjata nuklir adalah satu-satunya penghalang terhadap agresi Amerika Serikat.

"Mengenai pengalaman Libya dan denuklirisasi, itu adalah situasi yang sama sekali berbeda dari apa yang sekarang berlaku di Korea. Libya setengah dunia dan tidak memiliki perjanjian pertahanan dengan China seperti halnya DPRK," kata akademisi Amerika Serikat dan analis politik Dennis Etler.

"Meskipun demikian, China mengerahkan angkatan lautnya untuk mengevakuasi puluhan ribu warga China yang tinggal dan bekerja di sana (Libya) setelah Amerika Serikat dan NATO memutuskan untuk menggulingkan Qaddafi. Tidak ada skenario yang bisa dimainkan di Korea. China tidak akan tahan untuk itu," tambahnya.

"Itu adalah fakta yang tak terbantahkan bahwa Bolton harus menyadari, kecuali dia benar-benar bodoh," sambungnya.

Etler mengatakan, Amerika Serikat tidak dalam posisi untuk mendikte persyaratan negosiasi ketika memasuki pembicaraan dengan Korea Utara dan Korea Selatan.

"Gagasan bahwa Amerika Serikat menyebut pemotretan itu mengubah realitas di kepalanya," sambungnya

"Faktanya, Korea Utara yang dipimpin oleh Kim John-un telah melukis Trump di pojok. Perubahan mendadak yang dilakukan Kim dengan partisipasi Korea Utara dalam tim Korea yang bersatu selama Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang, dan tawaran Kim ke Washington dan Seoul berikutnya mengejutkan semua orang. Karena persesuaian antara kedua Korea telah meningkat dalam momentum, Amerika Serikatharus bereaksi terhadap hubungan baru yang muncul," tambahnya seperti dimuat Press TV. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya