Berita

Jan Koum/Net

Dunia

Diduga Bentrok Dengan Facebook, Bos WhatsApp Mundur

SELASA, 01 MEI 2018 | 08:09 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Chief executive WhatsApp Jan Koum dipastikan akan mundur dari jabatannya di layanan pesan populer yang ia dirikan bersama.

Dalam posting di Facebook, dia mengatakan dia mengambil cuti untuk melakukan hal-hal lain yang bisa dia nikmati di luar teknologi.

Namun, menurut laporan Washington Post awal pekan ini, Koum telah bentrok dengan perusahaan induk Facebook atas strategi Whatsapp.


Dia juga keberatan dengan upaya Facebook untuk menggunakan data pribadi Whatsapp dan melemahkan standar enkripsi.

"Sudah hampir satu dekade sejak Brian (Acton) dan saya memulai WhatsApp, dan ini merupakan perjalanan yang luar biasa dengan beberapa orang terbaik. Tapi sudah waktunya bagi saya untuk melanjutkan," kata Koum dalam pernyataanya.

"Tim ini lebih kuat dari sebelumnya dan akan terus melakukan hal-hal luar biasa. Dan saya akan tetap bersorak pada WhatsApp - hanya dari luar," sambungnya.

Diketahui bahwa Koum dan Brian Acton mendirikan WhatsApp pada tahun 2009, sebelum menjualnya ke Facebook pada tahun 2014 seharga USD 19 miliar.

Keduanya telah lama menghargai perlindungan dan kemandirian data pengguna WhatsApp, dan membuat melestarikannya kondisi pengambilalihan Facebook.

Namun, laporan media menyebut hubungan mereka dengan Facebook telah memburuk baru-baru ini.

Acton meninggalkan perusahaan pada bulan November dan telah bergabung dengan mantan eksekutif lainnya dalam mengkritik Facebook. Pada bulan Maret ia mendukung kampanye media sosial #deletefacebook yang diluncurkan setelah laporan Cambridge Analytica menggunakan data pengguna Facebook terungkap.

Facebook sejak itu mengungkapkan bahwa data hingga 87 juta orang dibagikan secara tidak layak dengan konsultasi dan digunakan untuk tujuan politik.

Kedua pria itu juga dikatakan menentang upaya Facebook untuk mengomersialkan Whatsapp, yang tidak memiliki iklan.

Menurut Washington Post, ini termasuk rencana Facebook untuk mengakses nomor telepon pengguna WhatsApp bersama dengan data lain. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya