Berita

Fahri Hamzah/Net

Politik

Fahri Hamzah Didorong Ambil Alih Posisi Sohibul Iman

SELASA, 01 MEI 2018 | 00:42 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Puluhan orang yang menamakan diri Front Mahasiswa Indonesia Peduli Keadilan (FMI-PK) menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/4).

Mereka mendesak Mahkamah Kehomatan Dewan (MKD) DPR untuk memberi sangsi tegas kepada Presiden PKS M. Sohibul Iman atas kasus pencemaran nama baik Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Sebelum ke DPR, masa terlebih dahulu menggelar aksi demostrasi di depan Polda Metro Jaya, mendesak Polda Metro segera memproses hukum kasus Sohibul Iman.


"Negara Indonesia adalah negara hukum, tak ada pandang bulu, siapapun dia semua dijamin oleh konstitusi sama di depan hukum termasuk MSI," ujar Koordinator FMI-PK M. Iwan dalam keterangannya, Senin (30/4).

Sohibul Iman dalam sebuah talkshow di media televisi swasta nasional beberapa waktu lalu menyebutkan Fahri Hamzah sebagai pembangkang dan pembohong. Tidak terima, Fahri Hamzah melaporkan Sohibul Iman dengan pasal pencemaran nama baik ke Polda Metro.

Menurut Iwan, pencemaran nama baik Fahri Hamzah oleh Sohibul Iman adalah salah satu bentuk kejahatan dan fitnah keji untuk memjatuhkan martabat, sehingga tidak bisa dibiarkan.

"Indonesia adalah negara hukum meski MSI adalah tokoh politik nasional yang disegani, MKD harus netral dalam menangani kasus ini serta tegas memberi sanksi", tegasnya.

Sebagai seorang pucuk pimpinan partai, mestinya Sohibul Iman harus menjadi panutan bagi semua anggotanya, harus mampu menjaga stabilitas antar anggota partai, bukan malah menebar fitnah dan menjatuhkan martabat kadernya yang juga pimpinan lembaga tinggi negara.

"Untuk itu FMI-PK terpanggil jiwa nasionalisme, merasa prihatin dengan kondisi ini dan mendorong Fahri Hamzah untuk mengambil alih posisi Sohibul Iman sebagai Presiden PKS, kemudian memecat MSI dari PKS. PKS sebagai partai umat membutuhkan teladan yang mencerminkan keadilan dalam proses pengambilan kebijakan," demikian Iwan. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya