Berita

Narendra Modi/Net

Dunia

Soal Pemerkosaan, PM India: Tanyai Putra Anda!

JUMAT, 20 APRIL 2018 | 08:31 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Perdana Menteri India Narendra Modi dihadapkan dengan kemarahan yang berkembang, baik di dalam maupun di luar negeri, soal meningkatnya kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual brutal yang terjadi di dalam negeri.

"Perkosaan adalah perkosaan dan tidak boleh dipolitisasi," tegas Modi yang saat ini tengah mengunjungi Inggris, dalam sebuah pernyataan (Kamis, 19/
4).

"Bagaimana kita bisa mentolerir penyiksaan ini dengan putri-putri kita? Anda selalu mempertanyakan putrimu, mengapa kamu tidak mengajukan pertanyaan yang sama kepada putramu? Saya percaya ini adalah kejahatan bukan hanya individu tapi juga masyarakat," sambung Modi.

"Bagaimana kita bisa mentolerir penyiksaan ini dengan putri-putri kita? Anda selalu mempertanyakan putrimu, mengapa kamu tidak mengajukan pertanyaan yang sama kepada putramu? Saya percaya ini adalah kejahatan bukan hanya individu tapi juga masyarakat," sambung Modi.

"Ini adalah masalah yang sangat memprihatinkan bagi negara. Orang-orang yang melakukan dosa adalah putra seseorang," tegas Modi.

Menurut National Crime Records Bureau, sekitar 100 serangan seksual dilaporkan ke polisi di India setiap hari. Ada hampir 39.000 dugaan serangan pada tahun 2016, meningkat 12% pada tahun sebelumnya.

"Setiap kali seorang gadis kecil diserang secara seksual, itu menyakitkan bagi kita semua," kata Modi di London.

"Tapi bisakah kita membandingkan jumlah perkosaan di pemerintahan yang berbeda? Kita tidak bisa mengatakan ada banyak pemerkosaan di pemerintahan kita dan banyak di negara Anda. Tidak mungkin ada cara yang lebih buruk untuk menangani masalah ini," demikian Modi seperti dimuat CNN. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya