Berita

Said Salahuddin/net

Politik

Misi Jokowi Lewat Wiranto-Luhut Kemungkinan Besar Gagal

KAMIS, 19 APRIL 2018 | 19:37 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Presiden Joko Widodo menggunakan Menko Polhukam, Wiranto, dan Menko Maritim, Luhut Pandjaitan, untuk membatasi pergerakan calon lawan yang potensial di Pilpres 2019.

Jokowi mengutus Wiranto bertemu Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sedangkan Luhut Pandjaitan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Prabowo dan SBY dipandang Jokowi sebagai calon paling potensial menjadi lawan yang merepotkannya di laga pemilihan tahun depan. Jika Prabowo maju kembali, lalu Yudhoyono membangun blok politik tersendiri, maka mereka menjadi sandungan yang merepotkan Jokowi


Demikian sekilas penilaian analis politik dari Sigma, Said Salahuddin, soal pertemuan empat purnawirawan jenderal TNI tersebut yang berlangsung di sepekan terakhir, dalam konteks peta kekuatan Pilpres 2019.

Tetapi, Said ragu misi Jokowi lewat Luhut dan Wiranto itu akan berhasil. Sebab jika Prabowo bersedia mendampingi Jokowi, berarti Gerindra sedang menggali kuburnya sendiri.

"Tetapi seandainya pun Prabowo bersedia bersanding dengan Jokowi, maka akan ada Yudhoyono yang pasti sangat sigap memanfaatkan kondisi itu dengan membangun blok penantang Jokowi-Prabowo," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.

Masih menurutnya, blok politik Demokrat sangat mungkin mendapat dukungan PKB, PAN, dan bahkan PKS. Jika koalisi baru ini benar-benar terbentuk untuk berhadapan dengan koalisi Jokowi plus Gerindra, maka tidak mustahil 2019 Indonesia akan punya Presiden dan Wakil Presiden baru.

Koalisi penantang Jokowi-Prabowo itu berpeluang menang karena selain didukung oleh para konstituen partai masing-masing, juga akan menjadi tempat berkumpul berbagai elemen masyarakat yang saat ini dalam posisi saling berseberangan.

"Kelompok anti-Jokowi, para pembenci Prabowo, 'kelompok politik Islam baru' yang terkonsolidasi pasca aksi 212, bahkan loyalis Prabowo yang merasa dikhianati, boleh jadi akan ikut bergabung dalam blok politik yang dipimpin oleh Yudhoyono," tutupnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya