Berita

Jokowi dan Luhut Pandjaitan/net

Politik

PILPRES 2019

Wiranto Dan Luhut Bawa Misi Paslon Tunggal

KAMIS, 19 APRIL 2018 | 19:10 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Untuk bisa memenangkan Pilpres 2019, petahana Joko Widodo harus mencari jalan untuk membatasi pergerakan lawan.

Dalam konteks tersebut, presiden mengutus Menko Polhukam, Wiranto, bertemu Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Menko Maritim, Luhut Pandjaitan, bertemu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Mengapa harus Prabowo dan Yudhoyono? Sebab dua tokoh inilah yang dipandang paling potensial menjadi lawan bagi Jokowi di Pilpres nanti. Jika Prabowo maju kembali, lalu Yudhoyono membangun blok politik tersendiri, maka mereka menjadi sandungan yang merepotkan Jokowi," kata analis politik dari Sigma, Said Salahuddin, dalam keterangan persnya, Kamis (19/4).


Dia yakin Jokowi masih mencatat kekalahannya dari Prabowo di 10 provinsi pada Pilpres 2014. Di sebuah provinsi, Prabowo bahkan membabat hampir 77 persen suara, sementara Jokowi hanya mendapat sisa 23 persen suara.

Bila Prabowo tetap maju atau menyiapkan tokoh lain yang setara untuk menjadi lawan bagi Jokowi, lalu Yudhoyono ikut membantu kubu Gerindra atau justru membangun blok politik ketiga, dapat berarti ancaman besar bagi Jokowi.

"Itulah alasan Jokowi mengirim dua jenderalnya menemui dua jenderal lainnya melalui strategi politik utusan," tambah Said.

Menurut dia, tujuan "politik utusan" ini adalah memberi jalan bagi Jokowi untuk melenggang sendirian di Pilpres.

Jika Luhut berhasil menggandeng Prabowo sebagai cawapres Jokowi, lalu Wiranto mampu menggalang dukungan dari SBY dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tetap berada di barisan Jokowi, maka Pilpres 2019 akan diikuti satu pasangan calon (paslon). [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya