Berita

Airlangga Hartarto dan Joko Widodo/Net

Wawancara

Kalau Early Bird Koalisi, Biasanya Dapat Special Discount....

Wawancara Rakyat Merdeka Dengan Airlangga Hartarto (3-Selesai)
SELASA, 17 APRIL 2018 | 10:29 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Hubungan Presiden Jokowi dengan Airlangga belakangan ini makin mesra. Keduanya sempat jalan pagi di Istana Bogor, akhir Maret lalu. Kepada Airlangga, Presiden tampak senang mengajaknya ngobrol. Dari hal-hal serius sampai menunjukkan motor Chopper kesayangan dan domba-domba peliharaannya. Saat jalan pagi itu, Jokowi mengenakan kaos warna kuning, warna kebanggaan Golkar. Sementara Airlangga berkaos putih.

Foto Anda saat jalan pagi berkaus putih, dan Presiden berkaos kuning di Istana Bogor menjadi viral. Bisakah diceritakan bagaimana behind the scene-nya peristiwa itu...


Soal warna kaos, itu sebenarnya ko-insiden, hahaha (tertawa). Kita menterinya beliau, kalau hendak bertemu Presiden, dress code-nya kan cuma dua. Pakai baju warna putih atau batik. Nah, karena ini acaranya jalan pagi bersama, nggak mungkin olahraga pakaiannya pilih batik. Jadi, ya saya pilih kaos warna putih. Yang saya stand-by kan malah kaos warna kuning. Tapi saya pilih tidak ganti warna baju....

Apa saja yang diobrolkan dengan Presiden sambil jalan pagi?
Namanya ngobrol sambil jalan, apa saja bisa dibicarakan. Ada agenda politik dibahas, juga membahas koalisi partai. Termasuk soal pilkada, posisi partai dan perkembangan Partai Golkar. Saat itu kebetulan pasca Rakornis (Rapat Koordinasi Teknis) Partai Golkar, sehingga ada seputar usulan dan kesiapan dari daerah. Saya sampaikan hal itu kepada Bapak Presiden.

Apakah Partai Golkar merasakan sinyal bahwa ada peluang Anda dipinang dan berjodoh sebagai cawapres-nya Presiden Jokowi?
Hmm, itu katanya kita nggak boleh gede rumongso. Kalau bahasa Jakarta-nya, kita nggak boleh ge-er. Jadi jangan ge-er, hahaha (tertawa).

Untuk posisi cawapres dalam pilpres mendatang, apakah Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Jokowi, atau akan secara terbuka mengajukan Anda?
Apalagi Golkar termasuk partai yang pertama menyatakan mendukung Jokowi untuk periode kedua. Ibaratnya, kalau di tempat parkir, early bird itu mendapat special discount. Sehingga, karena kita early bird, tentu wajar kalau mendapat reward, hahaha. Dan yang namanya reward tentu tidak perlu meminta, tapi ....

Tunggu diberi ya Pak? Hmm, tunggu pemahaman, hahaha (tertawa).

Apabila Pak Jokowi memilih Anda sebagai cawapres, bagaimana strategi Partai Golkar agar koalisi tetap solid dan partai lain tidak cemburu?
Kita mengambil strategi tidak berdasarkan “jika” hahaha (tertawa). Sekarang ini, kita buka kerjasama politik. Dengan partai lain kita terbuka. Misalnya, dengan PKB. Sampai akhirnya Cak Imin (Muhaimin Iskandar) menjadi wakil ketua MPR. Itu salah satu bukti hasil komunikasi politik. Dengan partai lain juga terbuka dan lancar. Dengan PAN, Demokrat dan Nasdem, komunikasi kami juga baik.

Apabila Pak Jokowi memilih cawapres dari partai lain, bagaimana sikap Partai Golkar?
Sejak awal, Partai Golkar menyatakan, kita mendukung pemerintahan tanpa prasyarat. Tetapi, Golkar memiliki perolehan suara cukup besar, tentu merasakan kewajaran jika memiliki harapan. Partai Golkar dibangun untuk jadi bentengnya pembangunan, dan pemerintahan butuh kestabilan. Nah, peran Golkar yang utama, begitu. Kader-kader Golkar disiapkan untuk mendukung program-program pembangunan tersebut.

Jadi, kalau tidak mendapat posisi cawapres, ya setidaknya nambah kursi menteri ya, Pak... Hahaha (tertawa). Ini bukan seperti sedang makan, lalu nambah nasi. Jadi nggak ada tanduk-tandukan. Pemikiran Partai Golkar sudah beyond dari itu
.

Bagaimana komunikasi Anda dengan Pak Jusuf Kalla, wapres yang juga termasuk sesepuh Golkar. Apakah ada bisikan-bisikan dari beliau terkait Pilpres?
Dengan beliau, kita sering bertemu, baik offline maupun online. Kalau dengan beliau, nggak ada bisik-bisikan. Beliau kan suaranya kencang, jadi nggak pakai bisik-bisik, hahaha (tertawa).[***]







    

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

UPDATE

Pemerintah Diminta Tempuh Dialog Tanggapi Tagar Indonesia Gelap

Senin, 24 Februari 2025 | 17:31

Rekan Indonesia Tolak Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Senin, 24 Februari 2025 | 17:24

Ini Dokumen Ekstradisi Paulus Tannos yang Dikirim ke Pemerintah Singapura

Senin, 24 Februari 2025 | 17:23

Pilkada Tasikmalaya Diulang, Asep-Cecep Puji Keberanian Hakim MK

Senin, 24 Februari 2025 | 17:15

Tetap Menteri Investasi, Rosan Rangkap Jabatan jadi Bos Danantara

Senin, 24 Februari 2025 | 17:06

Doa Buat Almarhum Renville Menggema saat Pembukaan Kongres Demokrat

Senin, 24 Februari 2025 | 16:58

Hampir Semua Kepala Daerah PDIP Ikut Retret Kecuali Gubernur Bali

Senin, 24 Februari 2025 | 16:50

Kemenag Beberkan Lima Poin Penting Perbaikan UU Haji

Senin, 24 Februari 2025 | 16:38

Kita Sayang Prabowo: Audit Forensik Depkeu dan BUMN, FDI akan Masuk Demi Masa Depan Indonesia

Senin, 24 Februari 2025 | 16:27

Wamen Christina: Kita Doakan Danantara Berjalan Lancar

Senin, 24 Februari 2025 | 16:16

Selengkapnya