Berita

Hasto Kristiyanto/RMOL

Politik

Sekjen PDIP: Ujaran Kebencian Hambat Kemajuan Bangsa

SABTU, 14 APRIL 2018 | 13:55 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. PDI Perjuangan sangat prihatin dengan kontestasi politik yang diwarnai berbagai ujaran kebencian, provokasi, dan pernyataan negatif lainnya yang jauh dari tradisi ketimuran. Padahal seluruh tradisi kebudayaan di seluruh pelosok nusantara, semua penuh dengan nilai-nilai.

Demikian disampaikan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Hasto mengingatkan bahwa dalam seluruh tradisi kebudayaan di seluruh pelosok nusantara, semua penuh dengan nilai-nilai. Yaitu nilai kemanusiaan, kerukunan, welas asih, dan sopan santun serta moral dan etika, termasuk kedisiplinan dalam berbicara.

"Pernyataan yang berkeadaban dan mencerdaskan publik, serta berorientasi pada kemajuan bangsa inilah yang seharusnya dikedepankan, bukannya sebaliknya, keluar berbagai ungkapan yang menciptakan pertentangan, dan energi bangsa terkuras ke dalam," kata Hasto dalam keterangan beberapa saat lalu (Sabtu, 14/4).

Menurutnya, PDIP mencermati bahwa orientasi kekuasaan yang berlebihan dengan praktek menghalalkan segala cara telah membuat sebagian kecil tokoh menjadi gelap mata dan merasionalkan segala tindakannya dengan berbagai cara. Padahal harus diingat bahwa Pilkada, Pemilu maupun Pilpres hanyalah alat  mencari pemimpin untuk rakyat.

"Siapapun yang dipercaya rakyat, menjadi pemimpin kita semua. Bagi yang kalah ataupun menang, akan menjabat selama lima atau maksimum 10 tahun. Inilah tradisi pemilu yang hidup. Jadi pemilu adalah peristiwa politik biasa dalam tatanan negara demokratis. Jangan sampai pemilu menghadirkan gagasan yang memecah belah bangsa," tegas Hasto.

Dia menilai Indonesia adalah "bangsa ajaib" dimana berbagai perbedaan justru melahirkan konsepsi persatuan Indonesia. Semua bersatu karena Pancasila. Keindahan alam raya Indonesia dengan isinya yang begitu kaya dan berbhineka harus disyukuri. Maka, jangan rusak keadaban Indonesia dengan berbagai pernyataan yang tidak perlu dan membutakan rasionalitas publik.

"Sebab politik itu menyatukan, membangun harapan dan penuh dengan gagasan perjuangan untuk kepentingan bersama sebagai satu bangsa.Marilah kita jalani seluruh tahapan pemilu dengan kegembiraan politik dan gerakan ke bawah, di tengah rakyat, dengan narasi rasa cinta tanah air, daripada menyampaikan berbagai ujaran kebencian yang menguras energi persatuan kita," demikian Hasto. [rus]

Populer

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

CASN jadi Korban Ketidakpastian Menteri PANRB

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:33

Sore Ini Prabowo Gelar Diskusi Panel Bareng Pimpinan Perguruan Tinggi

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:28

Pasar Masih Tegang, Yen dan Euro Tertekan oleh Dolar AS

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:21

Hendrik PH, Teman Seangkatan Teddy Masih Berpangkat Kapten

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:14

Emas Spot Berkilau di Tengah Ketidakpastian Tarif

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:07

Kegiatan di Vihara Kencana Langgar SKB Dua Menteri dan Perda Tibum

Kamis, 13 Maret 2025 | 08:56

Bamus Betawi dan Bamus Suku Betawi Sama-sama Terima Hibah Rp8 Miliar

Kamis, 13 Maret 2025 | 08:28

Febri Diansyah Harus Jaga Etika saat Bela Hasto

Kamis, 13 Maret 2025 | 08:10

Kapolri Mutasi 1.255 Pati-Pamen, 10 Polwan Jabat Kapolres

Kamis, 13 Maret 2025 | 07:59

10 Kapolda Diganti, Siapa Saja?

Kamis, 13 Maret 2025 | 07:47

Selengkapnya