Berita

Novel Baswedan/Net

Politik

Busro: Tidak Ada Indikasi Kesungguhan Pemerintah Menyelesaikan Kasus Novel

KAMIS, 12 APRIL 2018 | 14:44 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Belum tuntasnya kasus penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan membuat malu negara.

Begitu pandangan Wakil Ketua Umum PP Muhammadiyah Busro Muqqodas terkait kasus penyiraman air keras terhadap Novel.

Menurutnya, kasus penyerangan dengan air keras itu tergolong sederhana, namun sudah setahun berjalan, kepolisian belum menemukan pelaku.


Mantan Ketua KPK periode 2010 itu menilai tidak ada keseriusan dari Presiden Joko Widodo untuk ikut menyelesaikan kasus tersebut. Di sisi lain masyarakat terus meminta kejelasan pemerintah mengenai kasus penyerangan yang terjadi pada 11 April 2017 lalu.

"Sudah satu tahun. Tidak ada indikasi kesungguhan dari pemerintah," ujar Busro di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/4).

Lebih lanjut Busro menilai tidak adanya keseriusan Jokowi dapat dikategorikan pemerintah tidak berpihak pada aktor utama penyerangan Novel.

Menurutnya untuk mengungkap aktor atau dalang dibalik kasus ini diperlukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) seperti yang dilakukan saat mengungkap kasus kematian aktivis Munir.

Kenapa presiden tidak membentuk TGPF yang dulu pernah dibentuk dalam kasus Munir? Sampe sekarang enggak ada respon. Inilah yang saya katakan, selevel Presiden enggak ada respons. Menunda nunda sampai satu tahun," ujar Busro.

Sebelumnya Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Mohammad Iqbal menjelaskan Polri yang menagani kasus ini mengaku telah bekerja maksimal untuk menangkap pelaku hingga aktor dibalik penyiraman Novel.

Dari hasil pemeriksaan 80 saksi itu, kata Iqbal penyidik telah mendapatkan petunjuk juga keterangan yang cukup signifikan.

Oleh karena itu, sambung mantan Kapolres Jakarta Utara ini Kepolisian terus bergerak ke depan dalam upaya mengungkap peristiwa yang membuat mata kanan Novel Baswedan tidak berfungsi dengan baik. [nes] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya