Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

China Bikin Hujan Buatan Di Wilayah Seluas Tiga Kali Ukuran Spanyol

SELASA, 10 APRIL 2018 | 13:05 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sejak tahun 2013 lalu, China telah berhasil menciptakan menciptakan 55 miliar ton hujan buatan per tahun.

Hal itu mendorong negeri tirai bambu untuk melakukan inovasi lebih. Negara ini sekarang memulai proyek pembuatan hujan terbesarnya.

Rencana tersebut diumumkan bulan ini, di mana pemerintah China berencana membuat hujan buatan dan salju ke wilayah dengan luas lebih dari 1,6 juta kilometer persegi. Atau dihitung kasar, luas tersebut tiga kali ukuran wilayah Spanyol.


Dimuat Russia Today pekan ini, pemerintah akan menggunakan teknologi baru yang mengubah cuaca militer yang dikembangkan oleh Perusahaan Sains dan Teknologi Aerospace China milik negara. Negara ini berencana untuk membangun puluhan ribu ruang pembakaran di lereng gunung Tibet. Ruang-ruang akan membakar bahan bakar padat, yang akan menghasilkan semprotan perak iodida yang mengepul ke langit.

"Lebih dari 500 burner telah dikerahkan di lereng pegunungan di Tibet, Xinjiang, dan area lain untuk penggunaan eksperimental. Data yang kami kumpulkan menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan," kata seorang peneliti yang tidak disebutkan namanya kepada media China, Morning Post.

"Kadang-kadang salju akan mulai turun hampir segera setelah kami menyalakan ruangan. Rasanya seperti berdiri di panggung pertunjukan sulap," katanya.

Dataran tinggi Tibet sangat penting untuk pasokan air untuk sebagian besar wilayah China dan area yang luas di Asia. Gletser dan waduknya memberi makan Sungai Kuning, Yangtze, Mekong, dan sungai besar lainnya yang mengalir melalui Cina, India, Nepal, dan negara-negara lain.

Disemprotkan dari pesawat, partikel akan memberikan sesuatu untuk melewatkan uap air untuk mengembun di sekitar, membentuk awan. Awan itu akan membawa hujan. Sebuah ruang pembenihan awan tunggal dapat menciptakan setrip awan yang meliputi area 5 km.

Secara tradisional, proses hujan atau "penyemaian awan" berarti peluncur roket ke awan yang mempercepat pembentukan kristal es yang akhirnya menjadi hujan. China juga menggunakan pesawat militer untuk tujuan itu. Rainmaking juga merupakan cara populer untuk "membersihkan" udara di China, di mana kabut asap tebal adalah masalah besar bagi banyak kota.

Praktek modifikasi cuaca telah menjadi lebih sering di seluruh negeri dalam beberapa tahun terakhir, termasuk untuk acara-acara publik besar. Pada tahun 2008, China meluncurkan lebih dari 1.100 roket berisi iodida perak ke langit Beijing sebelum upacara pembukaan Olimpiade untuk membubarkan awan dan menjaga Olimpiade bebas hujan. Beijing memiliki "rencana pengembangan" untuk modifikasi cuaca hingga 2020. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya