Berita

A.M Sukri A. Sappewali dan Muhammad Yusuf/Dok

Bisnis

​M Yusuf Kenalkan Kopi Kindang Yang Legendaris Ke Dunia

SENIN, 09 APRIL 2018 | 08:04 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Saat ini, usaha produksi bubuk kopi menjadi sangat menjanjikan. Sebab peminat kopi bukan hanya orang-orang tua saja seperti dulu, melainkan juga anak-anak muda.

Kopi mengandung kafein yang dapat memicu adrenalin sehingga peminumnya dapat lebih aktif dan lebih bersemangat dalam beraktivitas.

Karena itulah, Muhammad Yusuf, mau membuat rumah produksi kopi dengan tujuan menyejahteraan petani kopi yang ada di kecamatan Kindang.


Kindang merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang terletak di antara pegunungan Kabupaten Bulukumba, tepatnya di lereng Gunung Lompobattang.
 
Menurut Yusuf, sejarah dari jenis kopi kindang sudah ada sejak zaman kerajaan dan zaman Belanda. Daerah Kindang terkenal dengan penghasil rempah-rempah terbesar di Indonesia seperti pala, cengkeh dan kopi sehingga membuat nama kindang terkenal. Kopi kindang menjadi minuman para raja dan masyarakat luas.

"Kopi kindang dianggap sebagai minuman yang mampu memberikan stamina bagi laki-laki dan perempuan. Ia memiliki cita rasa yang khas dan unik. Kata kindang sendiri berasal dari kata Belanda yang artinya raja," kata Yusuf, dalam keterangan kepada Kantor Berita Politik RMOL, beberapa saat lalu (Senin, 9/4).

Pada tahun 80-an, jelas Yusuf, kopi kindang sempat diperkenalkan oleh putera-puteri kindang. Hanya saja pada waktu itu masyarakat kindang tidak tertarik dengan dunia kopi dikarenakan tidak memberikan kontribusi besar bagi pendapatan masyarakat setempat. Sementara cengkeh menjadi primadona masyarakat dikarenakan alasan pendapatan.

Padahal, sambungnya, potensi kopi di kindang sangat besar. Bahkan hasil kopi masyarakat kindang selalu dijual murah pada tahun 1980 sampai tahun 2000. Namun, seiring perkembangan zaman, kopi kindang mulai diperkenalkan kembali oleh masyarakat.

Saat ini, Yusuf mulai melakukan berbagai inovasi dan transformasi terkait dengan kopi. Yusuf menggagas brand Kindang Coffe dengan mengambil nama daerah sekaligus daerah tempat dilahirkan dan dibesarkannya.

Yusuf menjelaskan bahwa kindang kopi terdiri dari dua jenis yakni arabica dan robusta. Kualitas kedua jenis kopi ini tidak diragukan lagi. Masyarakat kindang memiliki tradisi menanam pohon dan mengolah kopi dengan cara yang sederhana dan tradisional pada tahun 1980-an. Namun, dengan adanya pengaruh globalisasi serta semakin banyaknya putra putri asli masyarakat kindang  yang mengenyam pendidikan di kota-kota besar Indonesia maka pengetahuan dan keterampilan masyarakat kindang mempengaruhi pengetahuan petani terhadap pola bercocok tanam kopi.

"Masyarakat semakin cerdas memproduksi biji-biji kopi yang berkualitas," ungkapnya.

Kindang kopi yang tak lain merupakan produk lokal dan kini telah menjadi komoditi utama yang diperdagangkan sejak dulu hingga ke daratan Eropa. Dibawa oleh para pelaut-pelaut tangguh orang-orang Bulukumba, khususnya orang di Bonto Bahari (Panrita) yang ahli membuat Kapal Phinisi yang telah melegenda.

"Nilai jual lain dari Kopi Kindang merupakan produk organik yang terbebas dari sentuhan pestisida. Karena Kopi Kindang tumbuh di kawasan khusus di bekas letusan Gunung Purba berketingian 800-1800.," demikian Yusuf.[wid]


 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya