Brigjen Eko Daniyanto/Net
Seorang balita di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau setelah diperiksa darahnya positif mengandung kandungan bahan narkoba, yakni methafeÂtamin dan amphetamin, setelah mengkonsumsi permen.
Kepala Kepolisian Resor Kepulauan Meranti AKBP Laode Proyek menjelaskan, pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait adanya permen yang mengandung narkoba terseÂbut. "Namun kita belum bisa pastikan penyebabnya itu karÂena (permen) atau bukan," kata Laode.
Lantas seperti apa perkembanÂgan terbaru terkait peristiwa ini? Berikut pemaparan selengkapÂnya dari Brigjen ko Daniyanto, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.
Apakah benar salah satu balita di Kepulauan Meranti, Riau positif narkoba setelah mengonsumsi permen? Memang benar ada sepasang anak dan ibu di daerah Meranti, Riau yang mendatangi rumah sakit setempat untuk melakuÂkan tes narkoba. Berdasarkan laporan orang tuanya, anak berusia 3,8 tahun asal Meranti itu sempat berperilaku aneh usai mengonsumsi permen, bahkan tidak mau tidur dan meracau semalaman.
Lantas perkembangan terÂbarunya seperti apa? Sebelumnya kan anak tersebut dibawa ke Rumah Sakit Meranti sama orang tuanya. Kemudian di sana tes urine dan ambil darah. Ternyata katanya positif. Tapi setelah itu dilaporkan kepada Polres, beberapa hari kemudian di tes negatif. Nah ini kan menÂjadi
confuse.
Terus langkah konkret apa yang tengah diupayakan keÂpolisian? Kami kan tidak ingin masyarakat menjadi bingung dengan informasi yang masih mengamÂbang ini. Pasalnya, kami punya kewajiban menjaga ketertiban atas temuan tersebut. Alhasil saya perintahkan kepada Dir Narkoba ambil lagi tes urinenya lagi.
Sebab, pemeriksaan awal terdapat dua hasil yang berbeda. Setelah itu urinenya dikirim ke Jakarta dan dibawa ke Badan Narkotika Nasional nantinya. Kemudian yang permen itu dibawa ke laboraturium Balai Pengawas Obat dan Makanan provinsi Riau.
Sebab, di kabupaten tidak ada laboraturium, adanya di provinsi. Jadi sampel permen yang dikonsumsi ibu dan anak sudah dibawa ke laboratorium BPOM. Karena BPOM yang bisa mengurai apa saja bahan yang terkandung dalam perÂmen itu.
Sudah ada informasi dari Balai Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Riau terkait permen yang tengah diuji kandungannya? Saat ini sedang kami tunggu hasilnya. Saya sudah perintahÂkan, manakala hasilnya sudah ada, segera diumumkan, diekÂspos ke media biar masyarakat tahu apa ini benar narkotika seÂbagaimana disampaikan temuan dari rumah sakit.
Kami belum bisa memastikan apakah benar permen itu menÂgandung methamphetamin atau metavitamin, tapi yang jelas kami akan menyerahkan kepada ahlinya. Jadi kami berharap ada suatu informasi yang aktual, yang update, dan terkini.
Apakah sebelumnya meÂmang kerap ditemukan narkoÂba jenis permen yang biasa dikonsumsi anak-anak? Sejauh ini saya belum pernah menemukan adanya narkoba permen. Kalaupun ada permen di luar negeri yaitu mengandung alkohol.
Kalau saya habis tugas dari luar negeri saya singgah ke Singapura saya dikasih permen ada alkohol, tapi mengandung narkoba saya belum temukan. Di Indonesia juga untuk yang mengandung narkotika belum saya temukan.
Jadi, kemungkinan balita yang diduga mengkonsumsi narkotika jenis permen baÂgaimana itu? Bisa saja anak tersebut terpaÂpar zat narkotika dari sumber makanan selain permen. Atau bisa saja dari obat batuk pun mengandung narkotika, obat paru-paru mengandung narkoÂtika. Sedangkan ini kan diduga permen. ***