Karangan bunga tanda duka cita atas kepergiaan Ketua Umum Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS), Benny Soemarno, terus berdatangan ke kediamannya di Jalan Raya Jatipadang, Jakarta Selatan.
Karangan bunga dari Presiden Joko Widodo di tempatkan di sisi kiri bagian dalam halaman rumah, sementara karangan bunga dari Wakil Presiden Jusuf Kalla diletakkan di sebelah kanan. Di antara keduanya terdapat karangan bunga dari Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga mantan presiden Megawati Soekarnoputri.
Karangan bunga dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ditempatkan sederatan dengan bunga dari Wapres JK. Adapun bunga dari Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan diletakkan di sebelah kiri bunga dari Presiden Jokowi.
Karangan bunga dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diletakkan di sisi kanan gerbang utama menuju bagian dalam halaman rumah, dan menjadi karangan yang paling tampak terlihat oleh anggota masyarakat yang melintas di depan kediaman.
Sejauh ini, belum terlihat karangan bunga dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY). Hal itu sempat menjadi pertanyaan anggota masyarakat yang berkunjung ke rumah duka.
Ada tiga mantan presiden Indonesia yang masih aktif dan berkegiatan di Indonesia, tetapi mengapa hanya SBY yang belum mengirimkan bunga?
Bukankah SBY mengenal pribadi keluarga Benny Soemarno karena istri Benny, Rachmawati Soekarnoputri, pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden?
Salah seorang kolega Rachma di kediaman mengatakan bahwa pihak Cikeas juga belum menghubunginya lewat telepon.
"Mungkin sedang sibuk, Mas," katanya.
Benny meninggal dunia kemarin (Senin, 2/4) dalam usia 69 tahun. Benny sudah sejak beberapa tahun ini mengalami gangguan kesehatan dan telah beberapa kali menjalani perawatan di rumah sakit.
Kemarin, jenazah Benny Soemarno disemayamkan, dimandikan, dan disalatkan di Auditorium Ir. Sukarno, Kampus UBK di Jalan Kimia, Jakarta Pusat, serta dimakamkan di TPU Karet Bivak.
Jenazah dilepas ke pemakaman dan dimakamkan dengan upacara dinas kepolisian. Semasa hidupnya Benny Soemarno pernah bertugas di lingkungan korps berbaju cokelat. Pangkat terakhirnya adalah AKBP (Purn).
Keluarga menyelenggarakan pembacaan doa dan tahlil selama tujuh hari, sejak Selasa malam hingga malam ketujuh.
[rus]