Berita

Malal di Pakistan/Reuters

Dunia

Kepulangan Malala Yousafzai Ke Kampung Halaman Diwarnai Tangis Haru

JUMAT, 30 MARET 2018 | 13:05 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Malala Yousafzai tak kausa menahan tangis ketika kembali ke negara asalnya, Pakistan (Kamis, 29/3).

Ini adalah kali pertama dia kembali ke tanah airnya setelah enam tahun lalu mengalami penembakan di bagian kepala oleh orang-orang bersenjata Taliban karena mengadvokasi anak-anak perempuan untuk melanjutkan pendidikan.

Malala kembali ke Pakistan bersama dengan ayah dan adik laki-lakinya. Mereka bertemu Perdana Menteri Shahid Khaqan Abbasi di ibukota, Islamabad, sebelum memberikan pidato singkat di televisi nasional.


"Selama lima tahun terakhir saya telah bermimpi bahwa saya dapat menginjakkan kaki di negara saya," katanya dalam pidato sambil menyeka air matanya.

"Ini adalah hari terindah dalam hidup saya. Saya masih tidak percaya itu terjadi," tabah Malala yang mengenakan pakaian tradisional shalwar khameez dengan kepalanya ditutupi dengan syal duppata merah dan biru.

Dia mengatakan bahwa jika itu terserah padanya, dia tidak akan pernah meninggalkan Pakistan.

"Saya biasanya tidak menangis . Saya masih berusia 20 tahun tetapi saya telah melihat begitu banyak hal dalam hidup," katanya.

Pada usia 17 tahun, pada tahun 2014, Yousafzai menjadi penerima termuda Hadiah Nobel Perdamaian untuk pendidikannya. Dia juga menjadi simbol global ketahanan perempuan dalam menghadapi penindasan.

Dia juga berbicara tentang pentingnya pendidikan dan tentang upaya yayasan amalnya untuk membantu para gadis, seringkali berpindah antara bahasa Inggris dan bahasa Pashto dan Urdu.

"Selamat datang kembali," kata Perdana Menteri Abbasi kepada Malala.

"Kami sangat senang bahwa putri kami telah kembali. Ketika dia pergi, dia adalah seorang anak berusia 12. Dia telah kembali sebagai warga negara Pakistan yang paling terkemuka," tambahnya seperti dimuat Reuters. [mel]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya