Berita

Suhardi Alius di Sespim Polri/Humas BNPT

Pertahanan

Waspada, Konflik Luar Negeri Picu Radikalisme Di Indonesia

JUMAT, 30 MARET 2018 | 08:46 WIB | LAPORAN:

Seluruh elemen bangsa Indonesia diingatkan untuk mewaspadai berbagai isu yang berpotensi memunculkan radikalisme di Indonesia, terutama konflik-konflik dari luar negeri.

Itu penting, karena ideologi-ideologi transnasional bisa memanfaatkan konflik itu untuk ‘menyusup’ dan menyebarkan paham kekerasan tersebut ke Indonesia.

Hal ini dikemukakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Suhardi Alius saat pembekalan wawasan kebangsaan dan potensi ancaman terorisme di depan ratusan anggota Pasis Pendidikan Pengembangan Umum Sespima Angkatan 59 di Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri, Jakarta, kemarin.

Menurutnya, isu yang terjadi dari konflik di luar negeri berdampak sangat signifikan terhadap dinamika di dalam negeri, terutama terkait masalah radikalisme dan terorisme.

"Isu-isu luar negeri itulah yang akan diekspolitasi untuk membuat kegaduhan di sini. Seperti kasus Rohingya di Myanmar, banyak masyarakat Rohingya yang disiksa di Myanmar, tapi di Indonesia ada sebagian kelompok yang justru memperkeruh dengan menimbulkan teror yang ditimbulkan di Indonesia," kata Komjen Suhardi Alius.

Ia menilai, apa yang dilakukan kelompok radikal dengan memanfaatkan isu-isu sangat tidak berdasar dan malah akan menimbulkan perpecahan di masyarakat. Untuk itu kepada semua pihak agar hal-hal semacam ini dijauhkan dan sedini mungkin bisa dicegah masuk ke Indonesia.

Khusus kepada para siswa depan Sespim Polri ini, Suhardi menegaskan, sebagai aparat yang bertanggung jawab menjaga keamanan, mereka harus mempunyai jiwa nasionalisme serta profesionalisme yang kuat.

"Potensi ancaman terorisme tidak pernah surut sehingga aparat harus mempunyai modal pengetahuan yang memumpuni dalam menghadapi persoalan tersebut," terang Suhardi.

Lebih lanjut, mantan Sekretaris Utama Lemhanas ini menjelaskan, terorisme bukan hanya menjadi ancaman Indonesia tetapi sudah menjadi ‘musuh’ bersama negara-negara dunia. Artinya, tantangan penanggulangan terorisme semakin hari semakin tinggi di era kemajuan teknologi informasi dengan produk internet dan media sosial yang berimbas dengan tereduksinya identitas kebangsaan, terutama pada generasi muda.

"Itulah yang membuat saya tidak pernah lelah memberikan wawasan kebangsaan kepada generasi muda dan para calon pemimpin bangsa lainnya. Kalau ini tidak dilakukan saya khawatir nanti, akan banyak terjadi pengaruh buruk yang akan merusak bangsa dan negara ini," pungkas Suhardi.[wid]

 

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

UPDATE

Ketum AMPI Jerry Nonaktifkan Sekjen Ahmad Andi Bahri

Minggu, 15 September 2024 | 17:50

Indonesia Gagal Bawa Gelar Juara Hongkong Open 2024

Minggu, 15 September 2024 | 17:42

Rocky Gerung Sebut Arsjad Rasjid Korban Rekayasa Kubu Anindya Bakrie

Minggu, 15 September 2024 | 17:18

Geliat UMKM Tak Maksimal, Ekonom Pesimis PON XXI Mampu Dorong Pertumbuhan Ekonomi Sumut 2024

Minggu, 15 September 2024 | 17:11

Israel Tengah Dihujani Rudal dari Arah Yaman

Minggu, 15 September 2024 | 17:00

China Berhasil Bikin Kapal Filipina Cabut dari Sabina Shoal

Minggu, 15 September 2024 | 16:43

Fenomena Fufufafa Bakal Habisi Dinasti Jokowi

Minggu, 15 September 2024 | 16:28

Keabsahan Munaslub Kadin Mulai Dipertanyakan

Minggu, 15 September 2024 | 16:28

Inggris Donasi Rp20 Miliar untuk Korban Topan Yagi di Vietnam

Minggu, 15 September 2024 | 16:23

PM Haiti Kunjungi TKP Ledakan Truk BBM Mematikan

Minggu, 15 September 2024 | 16:04

Selengkapnya