Berita

Pagelaran Wayang MPR Di Semarang Mendapat Penghargaan Dunia

JUMAT, 30 MARET 2018 | 06:17 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Ditandai penyerahan tokoh wayang Bawularno dari Ketua Badan Pengkajian MPR RI Bambang Sadono kepada Ki Dalang Sigit Arianto, pagelaran wayang spektakuler, kerjasama MPR dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes) pada Kamis malam (29/3), dalam rangka Dies Natalis Unnes ke 53 resmi dimulai.

Pagelaran wayang dengan lakon Manunggaling Mustikaning Jagat, itu dimainkan  dua dalang sekaligus, yaitu : Ki Sigit Ariyanto sendiri dan Ki Seno Nugroho.

Ribuan warga masyarakat Semarang turut memeriahkan pagelaran tersebut. Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Harian Dewan Penyantun Unnes Dr. Agus Hermanto, Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah, dan Rektor Unnes Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum.


Sesaat sebelum membuka jalannya pagelaran, Bambang Sadono mewakili Ketua MPR mengatakan, wayang merupakan salah satu metode sosialisasi yang sudah lama dipakai untuk memasyarakatkan empat pilar. Dibanding metode yang lain, wayang relatif lebih mudah diterima masyarakat, karena bahasa yang digunakan lebih sederhana, sehingga mudah dipahami dan diterima masyarakat.

"Mohon Ki dalang memakai bahasa yang mudah dipahami masyarakat, agar pesan empat pilar yang hendak disampaikan kepada masyarakat gampang dicerna," kata Bambang Sadono menambahkan.

Sebelumnya, Ketua Biro Humas MPR Siti Fauziah mmengatakan, pagelaran wayang di Unnes itu memang spektakuler, karena melibatkan dua dalang yang melibatkan gaya yang berbeda. Yaitu gaya Surakarta dan Yogyakarta. Cara itu cukup unik, dan baru pertama dilakukan dalam perjalanan pagelaran wayang oleh MPR.

"Mudah-mudahan, kalau ada kesempatan kerjasama lagi dengan MPR, Unnes bisa melakukan hal-hal unik yang belum ada sebelumnya. Karena cara itu cukup menarik, untuk dinikmati," ujar Siti Fauziah.

Pagelaran Wayang spektakuler kerjasama Unnes dengan MPR itu mendapat penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia. Penghargaan diberikan karena pagelaran wayang oleh dua dalang beda aliran belum pernah terjadi sebelumnya, baik di Indonesia maupun dunia. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya