Berita

Foto/Net

Bisnis

Sekitar 80 Persen Proyek Konstruksi Di Jakarta Tak Memenuhi Standar

SELASA, 27 MARET 2018 | 09:36 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Inspeksi mendadak yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker­trans) DKI Jakarta pada akhir 2017 lalu terungkap sekitar 80 persen proyek konstruksi di Ibu Kota yang diawasinya tidak memenuhi standar.

"Dari yang kami sidak seban­yak 35 proyek, 80 persen tidak memenuhi syarat standar," kata Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Khadik Tri­yanto di kantornya, Jakarta.

Standar yang dimaksud adalah Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.


Aturan mewajibkan dipenuhinya keselamatan itu ternyata masih tak dipenuhi sebagian besar kon­trakor. Ada tiga indikator standar yang wajib dilakukan. Pertama, kewajiban melapor. Sebagian besar kontraktor yang sedang mengerja­kan proyek tidak melakukannya. Padahal dalam Pasal 2 disebutkan, setiap pekerjaan konstruksi ban­gunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada direktur atau pejabat yang ditunjuk, dalam hal ini Disnaker.

Kedua, sebagian besar proyek tidak mempunyai struktur Kesela­matan dan Kesehatan Kerja (K3). Ketiga, sebagian besar proyek saat diperiksa tidak punya standar op­erasional prosedur (SOP) masing-masing fungsi dan pekerja.

Keempat, sumber daya manu­sia kebanyakan tidak terampil, hanya punya lisensi tapi penge­tahuan tidak cukup. "Obyek ke­selamatan kerja rata-rata banyak yang tidak memenuhi persyara­tan," sambungnya.

Khadik sudah menyebar 43 pen­gawas tenaga kerja untuk supervisi proyek sembari mengumpulkan data jumlah proyek konstruksi.

"Kami sudah panggil semua kepala seksi pengawas, kemu­dian kami lakukan bimbingan teknis," sebutnya.

Untuk mengingatkan, kecela­kaan proyek konstruksi kembali terjadi pada Minggu (18/3). Satu korban meninggal dunia tertimpa besi dari proyek pembangunan Rusunawa Pasar Rumput yang dikerjakan kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Terkait kejadian ini, Disnaker meminta alat di lokasi seperti crane dan penyangga diuji pe­rusahaan jasa uji. Dia juga me­minta kontraktor membina ulang pekerja dengan risiko tinggi seperti operator crane.

Anggota Komisi ADPRD DKI Inggard Joshua meminta pemer­intah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjamin keselamatan proyek konstruksi di Ibu Kota. Meskipun pelaksana proyek adalah pemerintah pusat.

"Sebab Pemprov berkewa­jiban mengawasi dan melind­ungi keselamatan warga DKI," kata Inggard di Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Menurutnya, Pemprov DKI bisa memberi sanksi kepada Waskita Karya sebagai pelaksana proyek. Selain itu, Pemprov dinilainya dapat memanggil meskipun yang mengerjakan adalah BUMN. Kar­enanya dia mendukung Pemprov DKI lewat dinas terkait menye­lidikinya. "Logikanya, kalau yang mengerjakan BUMN har­usnya lebih baik tetapi mengapa sebaliknya? Ini patut diselidiki," tandasnya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya